![]() |
Cerita ini telah dimuat di Majalah Komunikasi Keuskupan Bandung No.457, Rubrik Komcil, November 2018 |
Kalos akan berulang tahun. Para hewan di kandang sedang merencanakan pesta untuknya.
“Kalos pasti akan
terkejut ketika datang dari Bukit Pater besok.”
Para
hewan pun lalu berbagi
tugas.
Keesokan harinya, semua hewan telah bangun pagi-pagi benar. Para ayam mengumpulkan telur-telur
terbaik. Mereka membuat bolu ulang tahun paling lembut di Pastura dan aneka kue cantik lainnya. Kawanan
sapi mengeluarkan susu segar yang gurih. Mereka kemudian menambahkan stoberi, pisang, juga
madu untuk menghasilkan minuman sehat dan menyegarkan bagi Kalos. Kelompok babi
pun tak mau kalah. Mereka begitu sibuk menata kandang agar indah saat Kalos datang. Ada yang memasang tirai daun, merangkai bunga untuk diletakkan di ambang-ambang jendela, juga menyiapkan peralatan makan.
Ketika Kalos terlihat
di ujung jalan, hanya Ovis, Bovi, dan Caprin yang menyadarinya. Mereka berlari gembira menyambut
kedatangan Kalos.
“Mbek,” sapa Caprin manja.
“Mbek, mbeeek,” Bovi berseru tak mau kalah. Sementara Ovis menanduk Kalos penuh sayang.
Ketiga domba duduk bersama Kalos. Mereka mendengarkan ceritanya selama seminggu tinggal di Bukit Pater.
Selama
waktu bercerita tersebut,
para ayam hilir mudik mengantar
aneka kue. Para sapi pun terus menambahkan minuman di gelas-gelas yang kosong.
Sementara para babi masih sibuk membereskan
ruangan.
“Apakah kalian hanya
akan duduk bersama Kalos saja?”
tiba-tiba seekor babi datang dengan wajah merah karena marah. Keringat mengalir
deras di keningnya. “Lebih baik kalian membantu kami membereskan tempat ini!”
Sebelum Bovi, Caprin,
atau Ovis sempat menjawab, Kalos berkata, “Mengapa kamu tidak ikut duduk bersamaku?” Ia lalu memandang para hewan di sekelilingnya. “Kalian
sibuk sekali sampai-sampai tidak
menyadari kedatanganku dan tidak
ikut mendengarkan ceritaku.”
Seketika semua hewan langsung menghentikan pekerjaan mereka.
Apalagi ketika mereka membaca kesedihan di wajah Kalos. Mereka
menyadari bahwa bukan makanan, minuman, atau tempat indah yang Kalos inginkan. Ia hanya ingin dekat bersama mereka.
Maka, semua hewan pun meninggalkan pekerjaan
mereka. Sekali lagi, Kalos menceritakan perjalanan ke Bukit Pater. Kali ini
cerita lebih seru dan riuh dengan tawa karena semua hewan ikut serta.
Oh ya, di akhir hari,
para hewan tentu saja tak lupa mengucapkan selamat ulang tahun untuk Kalos. Dan
tahukah kamu, apa
jawaban Tuan Penggembala
itu?
“Terima kasih semuanya,
ini ulang tahun terbaik!”
Kamu juga setuju, bukan?
No comments:
Post a Comment