Sunday 29 October 2017

Mengenal Habitat Alam di KAIL

Setelah memutuskan libur sejenak dari kegiatan menulis, pilihan kegiatan lain (selain membaca di rumah) tentu saja bermain bersama anak-anak. Saya pun meluncur ke KAIL di Kampung Cigarugak, Cijambe, Bandung. Tidak seperti biasanya, sudah dua bulan saya tidak datang ke KAIL untuk menjadi fasilitator dalam kegiatan Hari Belajar Anak (HBA). Rasanya...kangen juga deh sama anak-anak.

Dalam HBA kali ini, anak-anak diajak mengenal habitat luar. Sebagai salah satu fasilitator, saya akan membawa mereka ke tiga pos - pos udara, di atas tanah, dan di bawah tanah. Di setiap pos, anak-anak diajak mengamati benda hidup dan tak hidup yang ada. Wah, mereka antusias sekali!

Menggunakan teropong - dokumentasi pribadi

Di Pos Udara, mereka bergantian mencoba melihat menggunakan teropong. Sibuk berteriak dan menunjuk setiap kali melihat capung, kupu-kupu, bahkan tupai di atas pohon! Saat berpindah ke Pos Di Atas Tanah, mereka menjulurkan kepala melihat ikan, kodok, sampai bekicot di dalam kolam. Di pos ini, tugas mereka bertambah- yaitu menarik garis hubungan antar benda-benda yang sudah mereka temukan. 


Membuat hubungan antar benda - dokumentasi pribadi

Pos terakhir adalah Pos Di Dalam Tanah. Pos yang satu ini tak kalah seru. Anak-anak diajak mencangkul untuk menemukan cacing, merasakan tekstur tanah, sekaligus melihat bentuk akar menggunakan mikroskop. Mereka juga diajak mendengarkan cerita proses memasak yang terjadi di dalam pohon, alias fotosintesis. Seruuu!

Mencari cacing - dokumentasi pribadi

Selesai mengamati, menggambar, dan menarik garis...anak-anak diajak beristirahat. Karena kelompok saya usia anaknya paling kecil, masih ada juga sih yang bingung. Terutama terkait hubungan antar benda hidup-tak hidup. Untunglah Kak Deby sudah menyediakan puzzle. Kami pun mengurutkan kejadian demi kejadian untuk memahami hubungan yang ada di alam. Misalnya, matahari muncul, tanaman tumbuh, udara segar, kupu-kupu datang dan membantu penyerbukan, bunga bermekaran.

Nah, sudah tidak ada lagi yang bingung... sekarang, waktunya makan! Bersama menu pizza, hasil pilihan anak-anak di bulan kemarin. Selamat makaaan!

Kelompok 1 - dokumentasi pribadi.

Sebelum pulang, kami berdiskusi kembali dalam kelompok kecil. Membandingkan kehidupan di Kampung Cigarugak dengan di alun-alun kota Bandung. Serempak, anak-anak menjawab bahwa di Cigarugak lebih banyak pohon, kupu-kupu, sampai kodok yang berlompatan. Udaranya pun masih segar. Meski mereka menyukai alun-alun kota sebagai tempat jalan-jalan dan membeli baju, pada akhirnya semua setuju bahwa lebih asyik tinggal di Cigarugak yang asri.

Diskusi kecil - dokumentasi KAIL.

Dan hari ini, selain ikutan antusias dan belajar lebih dekat dengan alam... Saya pun bersyukur bisa ikut bermain dan menjadi bagian dari Cigarugak- yah meski bagian kecil, tapi kan lebih baik daripada tidak sama sekali. Setuju? Hehe...

Sampai bertemu di Hari Belajar Anak berikutnya, ya!
\(^0^)/

Thursday 26 October 2017

Festival Bandung Mendongeng 2017

dokumentasi Bengkimut

Siapkan dirimu untuk bertemu para Pecinta Buku dan Penyebar Dongeng! Bersiaplah untuk Petualangan Ajaib-mu!
Eh, tak hanya itu, kamu juga bisa terlibat aktif loh.
Karena seperti kata Mr. Orville Prescott bahwa tidak banyak anak-anak yang belajar mencintai buku dari dirinya sendiri. Harus ada orang yang memancing mereka masuk ke dalam dunia bahasa tertulis yang indah; seseorang harus menunjukkan jalan pada mereka.  

Ini adalah Festival Bandung Mendongeng yang ketiga. Saya sendiri terlibat sejak tahun kemarin, sebagai volunteer sesi wara-wiri workshop dan konsumsi. Tahun ini- mungkin berkat prestasi volunteer yang meningkat pesat, saya didaulat jadi Kepala Suku Volunteer. Kerjaannya? Yah, wara-wiri juga, cuma kali ini spesial pakai tim sendiri. Haha *ketawa sambil bertolak pinggang tea

Akan ada banyak kemeriahan untuk menyambut Festival Bandung Mendongeng 2017 ini; seminar, mendongeng, kriya, pasar sehat, sampai workshop. Ditunggu partisipasimu, ya!

dokumentasi Bengkimut

Wednesday 25 October 2017

Growl! - Terima Kasih!

Bermula pada bulan Oktober 2015... 
Mencari ide, berdiskusi, lalu mulai menulis lagi. Pada bulan 18 Desember 2016, naskah seri Kota Dino yang terdiri dari tiga judul diterima dengan baik oleh Penerbit BIP. Proses ilustrasi pun dimulai sepanjang tahun 2016-2017. Hingga pada akhirnya, 28 Agustus 2017, "Warna-Warni di Kota Dino" dan "Piknik di Hutan Huruf" terbit dan siap menemani para pembaca.

Para Dino (dan penulisnya, tentu saja) ingin berterima kasih kepada : 
  • Tuhan yang Maha Kuasa, untuk segalanya,  terutama untuk setiap berkat dan kegembiraan dalam dunia menulis. 
  • Benji, terima kasih sudah menjadi bagian hidup saya, tak hanya di dunia nyata tapi juga di dunia kata-kata. Semua cerita ini tak akan ada tanpa kepercayaan, dukungan, dan semangatmu.
  • Keluarga saya- terutama Risma dan Shima, yang memaklumi waktu-waktu 'menghilang' saya. Yang selalu antusias dan ikut semangat setiap kali naskah saya menembus penerbit- meski seringkali nggak tahu ceritanya tentang apa. Terima kasih karena selalu ada dan membiarkan saya bertumbuh meski kerap kali saya berbeda.
  • Teman-teman guru di sekolah Talenta, yang dengan senang hati berdiskusi dan berbagi ilmu tentang tahap-tahap belajar membaca dan berhitung anak usia dini. Tanpa kalian, para dino tidak akan sepintar dan semenyenangkan ini.  
  • Para Pembaca Benji, untuk setiap apresiasi, rasa antusias, dan masukannya terutama melalui kalimat, "Buku berikutnya tentang ___, dong!" Terima kasih untuk dukungan dan keterlibatan kalian.
  • Pak Yogi, editor baik hati, panjang sabar, dan selalu terbuka untuk berdiskusi. Terima kasih untuk masukan dan semangatnya, Pak! Juga tahan menghadapi kecemasan dan rentetan rewel pertanyaan saya.
  • Mbak Vidya, yang meski namanya tidak tertulis di buku (sejak jaman seri Benji, nih), bukti kerja kerasnya terlihat jelas di para dino. Terima kasih sekali atas kejeliannya dalam melihat gambar, layout, dan kesinambungan antara teks-ilustrasi-aktivitas. Meski saya sadar naskah saya seringkali membuat bingung, terima kasih karena tidak pernah menyerah mewujudkan para dino, Mbak Vid.
  •  Mbak Nita, sang ilustrator, yang cepat sekali beradaptasi terhadap tipe naskah cerita-aktivitas saya ini. Meski naskah awal para dino dijamin ribet dan banyak printilannya, terima kasih sudah menghidupkan mereka, Mbak Nita. Dan sudah bekerja keras di tengah berbagai hambatan yang (seolah tak ingin ketinggalan) berdatangan. 
  • Mas Siechara Stephen, yang telah membantu untuk proses redesain para dino. Terima kasih banyak, ya!
  • Ce Evi, untuk dukungan dan doanya supaya para dino tertulis lancar, bahkan sejak masih tahap draft. Terima kasih, Ce...
  • Dan tentu saja, Penerbit BIP, si Rumah Cerita saya. Terima kasih untuk kesempatan dan kepercayaannya. Senang bisa bekerja sama kembali.

Dan lihatlah betapa gembiranya para dino karena banyak tangan dan doa yang membantu mewujudkan mereka ke dunia. Terima kasih sangat!

Selamat membaca!
\(^0^)/

gambar dari "Piknik di Hutan Huruf" Ilustrasi Mbak Nita Darsono

Tuesday 24 October 2017

Peta Bepergian-Baca-Satu-Jalan

Karena salah satu asyiknya berkarya dari rumah adalah, bebas menentukan hari libur (yang biasanya Senin, Rabu, atau Jumat. Atau ketiganya sekaligus), terutama menentukan masa liburan. Yay!

Sebagai penulis (pemula) yang target tahunannya sudah selesai bin cepat puas a.k.a kelelahan, entah mengapa loh akhir-akhir ini saya memutuskan untuk mengambil libur panjang. Rasanya sudah lama sekali nggak menikmati waktu membaca setumpuk buku. Jadi, petualangan pun dimulai! Mau ikut?
*Baru Oktober kok target saya udah selesai? Nanti saya cerita di post lain, ya. 

Dan kebiasaan itu pun dimulai...
Saya menghabiskan hari dari satu tempat buku ke tempat buku lain. Dimulai dari perpustakaan Elmuloka milik sekolah Gagas Ceria. Membaca koleksi Eric Carle yang idenya selalu unik dan ceritanya menyenangkan, sekaligus ke masa kecil bersama Tini. Ilustrasinya cantik! Lalu tiba-tiba jadi kangen Ibun :')

koleksi buku di Elmuloka. Dokumentasi pribadi.

Berlanjut ke Pitimoss di Jalan Banda, taman bacaan berbayar langganan saya sejak masa SMA . Pitimoss sekarang berkembang banget banget loh! Koleksi bukunya cukup up to date. Judul-judul laris pun jumlahnya dilipatgandakan. Pokoknya saya selalu membutuhkan waktu lama untuk memilih, rasanya semua bagus! 

Dari Pitimoss, naik sedikit, makan siang di Griya Merdeka. Ini salah satu tempat istirahat favorit saya setiap kali habis muter-muter di Gramedia Merdeka. Kali ini, makan siang ditemani Maddy dan Olly dari Everything Everything :) 

Pinjaman dari Pitimoss. Dokumentasi pribadi.
Tak terasa, hampir pukul satu. Saatnya meluncur ke Pustakalana- salah satu taman bacaan berbayar  di Jalan Cibeunying Selatan. Siang ini saya bertugas dalam kegiatan Kinderclub, yaitu kegiatan dongeng dan berkarya untuk anak-anak usia 2-6 tahun. Meski kegiatannya baru dimulai pukul dua siang, saya terbiasa datang satu jam sebelumnya. Yup, buat baca gratis. Karena kalau Elmuloka punya koleksi buku anak yang didominasi penulis Indonesia dan buku-buku referensi (umumnya pendidikan), sementara Pitimoss unggul dalam koleksi komik dan novel remaja-dewasa, kelebihan Pustakalana adalah banyaknya koleksi buku anak yang mayoritas dalam bahasa Inggris (pictbook). All in one day ;)

Rak favorit yang sedang dituntaskan - Dr Seuss! Dokumentasi pribadi.
Pukul setengah empat, Kinderclub beres. Sambil jalan pulang ke rumah Ibun, mampir ke Gramedia Merdeka untuk melihat buku-buku baru sekaligus mengecek keberadaan Ubah Krisis Jadi Bisnis yang belum ada di sana. Hiks! 

Selesai!
Begitulah. Rutinitas Elmuloka-Pitimoss-Pustakalana- Gramedia Merdeka ini sudah terulang beberapa minggu. Dan meski niatnya berlibur, semakin banyak membaca buku, semakin banyak kertas ide yang tertumpuk di meja menulis.

Sedikit tips?
Hmm..temukanlah tempat-tempat baca di sekitarmu. Buatlah peta Bepergian-Baca-Satu-Jalan supaya waktumu berjalan efektif dan efisien. Keempat tempat baca yang saya kunjungi berada dalam satu garis lurus, dengan transportasi angkutan kota tak lebih dari sepuluh menit. Jadi selain menjadi kutu buku, saya pun merupakan kutu loncat. Tak apa, yang penting hemat, bermanfaat! :D
*apa sih? f(-_-)

Kalau kamu, bagaimana kamu menghabiskan waktu liburan?
Apapun itu, tetaplah bersenang-senang!
\(^0^)/

Friday 20 October 2017

/li.bur.an/


Liburan/li.bur.an/ n 1 masa libur; 2 tidak ada deadline; 3 dalam proses ilustrasi; 4 menunggu imbauan revisi; 5 membaca banyak buku bagus.

di Elmuloka - dokumentasi pribadi
Sengaja meluangkan waktu untuk membaca buku terbitan Room to Read yang baru saja datang ke Elmuloka. Selain itu, kan penasaran ingin baca hasil karya teman-teman penulis dalam workshop Batch II kemarin-dimana-saya-tidak-lolos-itu. 

Totalnya 20 cerita.
Dan selama hampir dua jam, saya asyik sendiri. Membaca sambil sesekali tertawa sendiri. Berlompatan dari satu lembar ke lembar petualangan lain. Berkenalan dengan berbagai tokoh yang menarik juga cerdik. Ditambah ilustrasinya yang cantik, lengkaplah pengalaman membaca saya.

Dan sebagai penulis, selalu ada sisi mempelajari dari setiap cerita. Banyak hal baru yang saya dapatkan, terutama untuk pengalaman membaca yang mengesankan. Hmm, penulis Indonesia memang mengagumkan! Hmm lagi, pantas saja kemarin saya belum lolos... masih banyak yang harus saya pelajari. Selalu ada kesempatan lain, kan? *berharap mode on

Semoga kamu bisa menemukan buku-buku Room to Read ini, ya. Meski tidak diperjualbelikan dengan bebas, buku-buku ini setahu saya bisa ditemukan di perpustakaan sekolah, syukur-syukur di perpustakaan pemerintah atau taman bacaan di kotamu.

Rencananya saya akan membuat ulasan dari setiap buku di blog buku saya. Ditunggu, ya!
Selamat mencari dan membaca kemudian!
\(^0^)/





Sunday 15 October 2017

Thank You for The Gift

"Akhirnya beli majalah bulanan ini.. demi baca tulisan my dear.. @eugeniarakhma yg ikutan ngisi tiap bulan... Bakat nulisnya ga usah diragukanlah yaaa.. pasti bagusss ceritanya.. tapi tetep aja.. pas baca.. huwowwww... Bagus!! God job!! Berkat melimpah ya jenkkkkkk..." - Iie-

from Instagram Iie

Thank you for giving me your time, So Iie (and also you, my always-dearest- reader)...
it was the most thoughtful gift of you and it means a lot to me.
Never enough, thank you!
\(^0^)/


Ps. sedikit koreksi, saya mengisi rubrik Komcil dan Sersan B di majalah Komunikasi ini setiap dua bulan sekali :)

Saturday 14 October 2017

The Next to Come


"New Book New Series..."
mendapati judul dan tag dari Mbak Monica Anggen tadi sore, ditambah sedikit caption,
"Kolaborasi dengan editor kesayangan kembali menghasilkan karya lagi nih. I love you full, My Editor. Dan seperti buku sebelumnya, kali ini saya juga nulisnya bareng @EugeniaRakhma. Oh ya, rencananya seri ini terdiri dari 2 buku (bisa jadi 3 ato 4 juga sih kalo dapat ide baru lagi... hehehe).
Sekarang lagi proses proofing nih dan semoga proses cetaknya lancar ya."


Amen and yaaay! Another book to comes!!
Dan untuk sesaat saya berpikir, "Ini buku yang mana, ya?"
Rasanya seperti resep awal di kelas menulis dulu yang menjadi kenyataan, "tulis, kirim, lupakan, tulis, kirim, lupakan." Sampai saya cermati lagi gambar demi gambarnya.



Aha, saya tahu!
Yang pasti, buku satu ini akan menjadi teman berdiskusimu yang mengasyikkan.
Kira-kira judul bukunya apa coba?

Sambil menunggu, sambil menebak, sambil doakan semoga prosesnya lancar sampai berada di tanganmu, ya. Semangat!
\(^0^)/


*semua gambar diambil dari akun Instagram Mbak Monica Anggen. Terima kasih :)


Born Already : Kalei!

Hai!
Selamat bertemu Kalei, selamat mendengarkan ceritanya, ya.
Terima kasih \(^0^)/

dokumentasi pribadi

Thursday 5 October 2017

Kabar Kamis.

Hai, hai!
Bagaimana kabar Kamis (manis)mu?
Apakah semua berjalan dengan lancar?
(saya engga, karena banyak kunjungan dadakan sehingga malam ini saya harus melembur T_T). Tapiii, tetap semangat! 

Kalau kata Penerbit BIP,
"Ubah krisismu jadi bisnis, jangan cuma diam meringis. Tak ada gunanya menangis, masih ada rejeki yang bisa dikais."

picture from Penerbit BIP
 Besok sudah jelang akhir minggu, let's cooling down...
Jalan-jalan (ke toko buku), cari ide baru, atau sekedar cari inspirasi untuk mengembangkan ide lamamu.
Semangat!
\(^0^)/

Wednesday 4 October 2017

Dongeng Perdana

Pertama kalinya mendongeng di Kinarya Gagas-Elmuloka, sebuah perpustakaan di Bandung.
Jangan tanya tegangnya... super!
f(.__.)



Jadi, meski sudah sering sekali membantu kegiatan mendongeng, tapi saya selalu menolak untuk mendongeng. Alasannya? Nggak suka tampil. Nggak nyaman jadi sorotan. Sampai menemukan buku Read Aloud Handbook karya Jim Trelease. Satu poin yang mengena buat saya adalah bagaimana membacakan cerita atau mendongeng akan memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan untuk anak-anak. Yang pada akhirnya nanti akan membuat mereka suka membaca dan bahkan menjadi pembaca sepanjang hayat. Ulasan lengkapnya ditunggu di blog sebelah dan Goodread, ya. Pokoknya buku ini bagus dan wajib baca, menurut saya.

Karena salah satu tujuan saya menulis adalah supaya anak-anak jadi suka membaca (ceritanya berkontribusi gitu...haha), rasanya kaya mendapat pencerahan. Kalau ada cara lain yang bisa saya lakukan untuk membuat mereka suka membaca, yaitu mendongeng.


Jadi, mari kita coba. Meski tegang sangat. Eh tapi begitu sudah mulai dan melihat respon anak-anak, itu tegang hilang entah kemana. Saya pun menikmati rasa antusias, ledakan tawa, termasuk pertanyaan kritis khas anak-anak sepanjang waktu bercerita. Habis itu tentu saja : main!

finger play after story
c laba-laba yang merayap di tanganmu...hihihi
Dear, Elmuloka... terima kasih untuk kesempatannya.
Dan terutama, terima kasih untuk kepercayaan dan dukungan penuh darimu, Kak Meinar. Terbaik!! *Boboiboy style. Terima kasih juga untuk foto-fotonya, Bu Ika- meski dirimu membuatku grogi sangaaat.

Yuk, kita teruskan kesenangan membaca kepada lebih banyak orang lagi.
Semangat!
\(^0^)/


Rabu Review(ku) di Storial.

A happiest job as a bookworm is find a good book and tell other 😀


Ini adalah salah satu review saya sebagai Book Reviewer Volunteer Batch #3 di Storial.
Dan untuk pertama kalinya, lihat post-nya di Instagram Storial. Keren! 
Hahaha. *sesekali bangga mode on.

Baca deh, The Next Eleventh, sebuah karya bergenre thriller di salah satu situs berbagi cerita ini. 
Lihat ulasan selengkapnya di sini, ya The Next Eleventh

Kamu suka menulis di Storial juga?
Terus semangat berkarya!
Dan semoga suatu hari nanti kita bisa bertemu, ya.
\(^0^)/

Intuisi dan Kak Mila.


Sambil menunggu Ukibi- Ubah Krisis Jadi Bisnis, boleh juga nih baca Intuisi dulu.
Terima kasih Kak Mila untuk apresiasinya :)
Yuk, mari kita tetap semangat!
\(^0^)/


Rayya dan Para Dino.

picture from Wahyu Agung

"Bukunya dah sampe...keren banget raaa. Hahahahaa istriku aja suka."
- Wahyu Agung, Author of "Misteri Jejak Orang Bati."

Terima kasih, Rayya!
Terima kasih juga untuk Wahyu Agung dan Tiwi :) 



Welcome Ukibi- Ubah Krisis Jadi Bisnis!

picture from Penerbit BIP

Officially coming : Ukibi alias Ubah Krisis Jadi Bisnis!
Temukan di seluruh toko buku Gramedia, ya.
Selamat membaca dan selamat menggali inspirasi untuk terus berkarya.
Semangat!!
\(^0^)/


Ps. nantikan cerita di balik proses penulisan-penerbitan Ukibi di blog ini.
Pps. maafkan, entah sejak kapan saya terbiasa menamakan setiap buku terbit saya.