Wednesday 30 August 2017

A Happiest Writer...

dokumentasi pribadi
Salah satu apresiasi terbesar bagi penulis adalah bertemu pembaca yang baru mendengar tentangmu, mendapatkan rekomendasi dari temannya, dan memutuskan untuk langsung membeli karya-karyamu.
Terima kasih, Mama Santhy!
Thank you for believe in me and my books :)

Rekomendasi MiKA dari Mbak Carra.

Dear, Mbak Carolina Ratri (Carra),
terima kasih!


diambil dari Instagram Mbak Carra


"Pernah mengalami si kecil membuntuti ke mana pun Mommies pergi saat di rumah? Sambil membawa-bawa mainannya, ia merengek, 'Ma, temani aku main, dong!' Awalnya menemani si kecil merupakan kegiatan yang menyenangkan.

Tapi, tahukah Moms, bahwa memasuki usianya yang ketiga, ada saatnya si kecil harus mau dan mampu bermain sendiri (Hal 87. Menumbuhkan Kemandirian Anak).

Well, saya termasuk dari mereka yang "memaksakan" anak untuk cepat mandiri, karena waktu mereka masih belum berusia 5 tahun, saya malah harus bekerja full time di sebuah kantor. 
Sekarang, setelah TK, saya malah di rumah. Dan kadang kesepian sendiri. Liat mereka main sendiri malah jadi pengin. 'Mama ikutan main dong!' Hahaha.

Saya dulu nggak pakai buku apa-apa. Karena memang masih kudet sayanya, pun masih pemalas banget. Seandainya buku ini sudah ada 9 tahun yang lalu. 

Buku @eugeniarakhma ini recommended. Khas Stiletto yang selalu bergaya bahasa conversational, aplikatif, dan informatif. Step by step-nya simpel dan mudah diikuti. Tanpa menggurui, Rara memaparkan pengalamannya sebagai guru dan pendidik anak usia dini. Banyak sharing penting dan info baru di sini."

Kamu sudah baca? 
Selamat membaca, ya!
\(^0^)/


Tuesday 29 August 2017

Benji dan Lentera Anak Bumi


"Aku suka bukunya. Cerita sama aktivitasnya ngeblend. Ceritanya bagus dan sederhana. Gampang dimengerti anak-anak usia dini. Ilustrasinya juga aku suka. Soalnya jelas dan to the point. Aktivitasnya juga kreatif. 

Kalau komen untuk tiap bukunya...
Musim Hujan.
Aku suka karena kedekatan sama ayah ditonjolkan. Jadi bisa ngajakkin ayahnya juga. 
Musim Panas.
Gak nyangka kalau ternyata jadi cerita petualangan dan jadi cerita di pantai. Karena biasanya kalau judulnya musim panas (eh ini berlaku juga untuk musim hujan) nerangin apa itu musim hujan atau panas, tapi ini langsung cerita kegiatan saat musim-musim itu. 
Serangga.
Suka karena ada pengetahuannya dan ada gambar asli. Tapi menurutku jadi rada kepanjangan karena serangganya ada 4 yang dibahas. Tapi kalau orang tua kreatif, bisa dipotong-potong cerita. Dan itu malah nambah seru buat anak. Karena anak bisa nunggu, selanjutnya ketemu serangga apa yaaa."
 
Terima kasih untuk apresiasi dan masukannya, Mbak Terra :)
Kamu sudah baca Benji yang mana?
Selamat membaca, ya!
\(^0^)/

Monday 28 August 2017

Seri Kota Dino



dokumentasi pribadi


Judul Seri                    : Kota Dino
Pengarang                   : Eugenia Rakhma
Ilustrasi                       : Nita Darsono
Penyunting                  : Alf. Yogi S.
Redesain                     : Siechara Stephen
Penerbit                       : Bhuana Ilmu Populer
Cetakan Pertama         : 2017
Jumlah Halaman          : 48 halaman
Harga                          : @ Rp 60.000
Softcover, 21x27cm
Cerita dalam seri Kota Dino ini ditujukan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Setiap judul bertujuan untuk mengenalkan konsep sederhana pada anak-anak. Dalam setiap buku, anak-anak diajak mengenal konsep warna, angka, dan huruf secara bertahap melalui kegiatan yang sederhana menuju ke kegiatan yang lebih kompleks. Misalnya, mewarnai menggunakan satu warna, menemukan suatu warna di antara warna lain, sampai mengurutkan pola warna.
Selain untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan berbahasa, seri Kota Dino mengajak anak untuk belajar memecahkan masalah, berempati, mau menolong sesama, dan tentu saja melatih keterampilan jari-jari tangan.
Yuk, intip setiap cerita di Kota Dino dan lengkapi koleksimu!
1. Warna-Warni di Kota Dino
2. Piknik di Hutan Huruf 

Selamat bersenang-senang, selamat membaca, ya!

Pssst… masih ada satu cerita lagi yang dalam perjalanan, “Waktunya Tidur, Dinosaurus!”
Ditunggu, ya!
\(^0^)/

 

Warna-Warni di Kota Dino

gambar dari instagram Penerbit BIP

Blurb :
Kota Dino semarak dengan warna-warninya. Penghuninya pun ramah sekali. Hari itu, Dimi membantu Dilo membereskan barang dan menata rumah. Dilo si Diplodocus baru datang ke Kota Dino. Dilo harus pindah karena Kota Purba, tempat tinggalnya dulu terkena banjir. Di saat baru mengenal kota ini, Dilo banyak menemukan warna-warni yang unik.

Judul Buku                  : Warna-Warni di Kota Dino
Pengarang                   : Eugenia Rakhma
Ilustrasi                       : Nita Darsono
Penyunting                  : Alf. Yogi S.
Redesain                     : Siechara Stephen
Penerbit                       : Bhuana Ilmu Populer
Cetakan Pertama         : 2017
ISBN                           : 978 – 602 – 394 – 878 – 9
Jumlah Halaman          : 48 halaman
Harga                          : Rp 60.000
Softcover, 21x27cm

contoh halaman dalam. dokumentasi Penerbit BIP

Yuk, temani Dilo berkeliling di tempat tinggal barunya, Kota Dino. Bersama Dimi, sahabatnya, kamu akan bertemu Stevi Stegosaurus yang senang memasak, Bonci Brontosaurus pemilik toko Roti, dan Pak Velli Velociraptor polisi Kota Dino. Oh, tak ketinggalan, ada pula Trisha, Stegosaurus pemadam kebakaran, Rexa T-rex, dan Patty Apatosaurus yang gemar melukis. Setiap kali berkenalan, Dilo menemukan cerita seru dari teman-teman barunya. Selamat bersenang-senang, ya!

contoh aktivitas. dokumentasi Penerbit BIP

Dear Papa Mama,
Melalui buku ini, anak-anak diajak mengenal warna melalui cerita dan aneka kegiatan menarik : menemukan warna, menunjuk, mewarnai, sampai mengurutkan pola warna. Bersama Dilo yang mencoba membantu teman-teman barunya, anak diajak untuk mengembangkan keterampilannya dalam hal memecahkan masalah. Selain itu, hal ini tentu saja akan mengembangkan keterampilan sosial-emosi anak, terutama dalam hal berempati dan mau menolong sesama. 

Piknik di Hutan Huruf

dokumentasi Penerbit BIP


Blurb :
Para dinosaurus mau mengadakan piknik ke Hutan Huruf. Mereka membagi tugas untuk persiapan piknik. Ada yang menyiapkan makanan, minuman, kue, bahkan permainan. Di tengah serunya kesibukan mereka, banyak ditemui aktivitas mengenal huruf dari A-Z.

Judul Buku                  : Piknik di Hutan Huruf
Pengarang                   : Eugenia Rakhma
Ilustrasi                       : Nita Darsono
Penyunting                  : Alf. Yogi S.
Redesain                     : Siechara Stephen
Penerbit                       : Bhuana Ilmu Populer
Cetakan Pertama         : 2017
ISBN                           : 978 – 602 – 394 – 878 – 9
Jumlah Halaman          : 48 halaman
Harga                          : Rp 60.000
Softcover, 21x27cm

contoh halaman dan aktivitas. dokumentasi Penerbit BIP

Kamu mau ikut piknik ke Hutan Huruf? Yuk, kita intip persiapan para dino!
Ada Bonci yang bersenandung senang memanggang aneka roti huruf. Dilo yang dengan rajin membereskan aneka pakaian hurufnya yang masih bertebaran. Dan Stevi yang tak mau ketinggalan menghias kue tart yang cantiiik sekali! 

Pssst, apa yang sedang dilakukan Dimi, ya? Banyak sekali balon aneka huruf di rumahnya!
Sementara itu, Patty berseru, “Aku sudah menyiapkan banyak permainan!”
Akhirnya, para dino sudah siap. Bagaimana denganmu?
Kalau kamu sudah siap, yuk kita naik Bus AIUEO menuju Hutan Huruf.
Selamat berpiknik, selamat bersenang-senang, ya!

contoh halaman dan aktivitas. dokumentasi Penerbit BIP

Dear Papa Mama,
Melalui buku ini, anak-anak diajak mengenal huruf A-Z dan membaca suku kata sederhana melalui cerita dan berbagai kegiatan menarik : mencari huruf, memasangkan huruf, menebalkan garis putus-putus, sampai mencari jalan sederhana. 


Kata Ambu Eska tentang Sharing MiKA.







Terima kasih untuk testimoni dan sudah berbagi, Ambu Rasmi :)
Semoga dikasih rejeki, kesehatan, dan kesempatan untuk bikin kegiatan kaya gini lagi. Hehe. 
Sampai bertemu lagi, ya!


Wednesday 23 August 2017

Ruang Diskusi Bersama Labu dan MiKA

persiapan sebelum sharing- dokumentasi pribadi

Dan hari yang ditunggu-tunggu (entah siapa) itu pun tibalah. Deg-degan?
Yah, nggak setegang waktu Bincang Edukasi membawa Benji sih. Mungkin ini yah, bedanya anak pertama dan anak kedua. Hahaha.

Oke, meski kegiatan kali ini kepala sukunya MiKA, tentu saja Kakak Kriwil alias Benji dibawa serta. Eh, nggak hanya itu...karena diskusi ini ramah anak, saya dan Mbak Terra dari Labu membuat pojok anak. 
Asyik, kan?
dokumentasi pribadi

suasana pagi, sambil menunggu - Alice dan Bubi. dokumentasi pribadi.

Acara dibuka oleh Mbak Terra yang sedikit memperkenalkan tentang Lentera Anak Bumi alias Labu, visi misi, dan tujuannya. Kamu masih inget, kan? Iya, menumbuhkembangkan keterampilan hidup atau yang dikenal dengan istilah life-skill. Tujuannya, agar nanti ketika terjun di masyarakat, anak-anak mampu memecahkan setiap permasalahan yang terjadi dan tidak bergantung pada orang lain. Menuju sukses!

Mbak Terra dari Labu. dokumentasi pribadi.
Setelah itu, acara diskusi pun dimulai. Diawali dengan materi-materi seputar kemandirian dan mengapa sih ada yang namanya sekolah? Kami menyamakan persepsi tentang kemandirian, mengenal cara-cara menumbuhkan kemandirian sejak dini, lalu berefleksi, "Kira-kira bagaimana ya perasaan anak ketika pergi ke sekolah?"
Para peserta diminta menutup mata, sementara Mbak Terra (yang juga merupakan bagian dari kelompok Dongeng Bengkimut) bercerita dan mengajak mereka ke suatu tempat r-a-h-a-s-i-a. 

si sayah dan si slide manual. dokumentasi oleh Mbak Terra

Games Refleksi oleh Mbak Terra. dokumentasi pribadi.
Puncak acara, kami berdiskusi seru berdasarkan pengalaman dengan anak masing-masing- terutama yang berhubungan dengan pergi ke sekolah. 

suasana diskusi. dokumentasi pribadi
Seru deh! 
Saya senang sekali melihat antusias peserta untuk terlibat aktif, baik saat serius menyimak, menggebu-gebu bertanya, atau membagikan pengalaman dengan sabar dan bijak.
Buat saya hari ini, saya justru belajar lebih banyak dari mereka. Dan semoga juga, itu yang kalian semua rasakan, ya :) 

Sebelum acara berakhir dan foto bersama, dua orang peserta mendapat hadiah buku MiKA. Yang pertama Bubi Alice karena pertanyaan dan sharing pengalamannya sungguh inspiratif dan Kak Astri- satu-satunya peserta mahasiswa yang niat belajarnya patut diacungi jempol. 

foto bersama. dokumentasi Kak Deta
Terima kasih untuk kehadirannya hari ini, ya. Terima kasih karena sudah meluangkan waktu dan berbagi.  Semoga sebagai orang tua, kita selalu semangat menjadi pendidik pertama dan utama anak-anak :)

Terima kasih sudah menyediakan tempat-kopi-teh-kue enak, Mbak Vero-nya Kopi Bengawan. Dan tidak lupa, terima kasih untuk Kak Deta yang sudah menyempatkan hadir dan mengambil foto kami semua. Terima kasih untuk dukungannya selalu ya, Kak Deta.

Sampai bertemu di acara lainnya,
Tetap semangat!
\(^0^)/

Sharing MiKA Pertama Berkolaborasi Bersama Labu.

Flyer acara buatan Labu

Akhir-akhir ini, saya punya teman baru namanya Lentera Anak Bumi, biasa dipanggil Labu. Jadi, Labu ini jatuh hati sama Benji. Lalu tentunya kenalan sama MiKA. Jadilah kami sering bertemu, lalu saya diajak berkolaborasi. 

Kamu tahu Labu?
Labu adalah salah satu komunitas di kota Bandung yang berfokus menumbuhkembangkan keterampilan hidup (life-skill) anak, remaja, bahkan sampai dewasa. Itu loh, keterampilan yang kelak nanti dibutuhkan ketika kita terjun di masyarakat. Misalnya, mandiri, mampu memecahkan masalah, bertanggung jawab, dan masih banyak lagi.  Kegiatan Labu sendiri beragam, dari mulai bedah buku, diskusi, dapur ngulik, sampai  workshop.

Rupanya, Labu jatuh cinta karena karakter Benji dan teman-teman banyak mengajarkan tentang keterampilan hidup, dimulai dari hal-hal paling sederhana; seperti mencuci tangan, mampu mandi sendiri, menghibur teman, dan lain-lain. (Kamu kan pasti sudah baca Benji, kan, kan, kan?)
Kalau MiKA, jangan ditanya. MiKA kan jelas bahasannya tentang kemandirian. Jadi, cerita punya cerita, kami ini ceritanya klop.

Maka, hari Rabu, 16 Agustus 2017 kemarin, saya  bekerja sama dengan komunitas Lentera Anak Bumi (Labu) mengadakan sharing. Temanya tentang kemandirian. Judulnya, "Menyingkapi Serba Serbi Bersekolah." Contekannya, buku MiKA alias Menumbuhkan Kemandirian Anak. Hehehe.

Target pesertanya sedikit dulu aja, ya. Maksimal 10 orang. Rencananya sharing ini lebih seperti ruang diskusi- jadi materinya dikit saja, tapi lebih banyak saling berbagi, berdiskusi, lalu belajar bersama. Tempatnya pun di salah satu toko roti-kopi kecil di Jalan Bengawan. Pokoknya, suasana santai-tapi-belajar-maju-terus. Haha. (padahal mah si pemateri alias saya demam panggung juga meski cuma dikitan).

Lalu, apakah acaranya berjalan lancar? Adakah peserta yang datang? Hahaha.
Yuk, ikut ke Ruang Diskusi ini

Kopi Bengawan Bandung, dokumentasi pribadi

Tuesday 15 August 2017

Yuk, ke Desa Tutupali!

Ah, emangnya ada, ya?
f(^0^)
Haha...
Iya, ini adalah salah satu setting tempat-satu-lagi-cerpen yang dimuat di Majalah Komunikasi Keuskupan Bandung, edisi Agustus 2017.

dokumentasi pribadi

Di Desa Tutupali, kalian akan bertemu Titu. Syukur-syukur mau membantunya panen biji kenari. Eh, sambil membantu Titu, mari kita mengenal sikap anti korupsi. Kira-kira apa saja, ya...Kamu sudah baca?



Friday 11 August 2017

Endorsement for Peony.

Jadiii, ini adalah pengalaman pertama sekaligus kehormatan untuk memberikan sebuah endorsement. 
(terus, langsung diabadikan di blog :D)


Sebagai pembaca-lintas-genre dan penulis, senang sekali bisa membaca duluan sekaligus mendukung karya ke-17 Ce Kezia Evi Wiadji. Karena (kasih sedikit bocoran, ah), novelnya yang kali ini membawa warna yang berbeda.  Ah, kamu pasti tidak akan menyangka! Pokoknya, yang satu ini worth to wait banget banget. 

Intip sedikit, yuk...
Meluncur menuju page Ce Evi Wiadji
Nah, seru kan?

Tak sabar menunggu kedatangannya, ya.
Katanya sih, akan terbit di awal bulan September mendatang :) 
Mari menunggu bersama!