Monday 26 February 2018

Selamat Datang, Rexa!

dokumentasi dari Instagram Penerbit BIP

Yay!
"Waktunya Tidur Dinosaurus" sudah terbit!
Kali ini, Rexa T-Rex yang menjadi tokoh utama cerita. 
Buku ketiga dalam seri Kota Dino ini adalah naskah favorit yang membuat saya cukup lama menunggu-dengan-sabar karena satu dan lain hal yang terjadi selama proses pembuatannya. Jadiii, rasanya lega dan senang sangat ketika akhirnya ia terbit juga :)

Naskah ini menjadi favorit, mungkin karena, waktu membaca sebelum tidur yang selalu menjadi waktu favorit saya. Inginnya menulis satu seri tentang cerita-cerita sebelum tidur, tapi belum kesampaian juga. Hehe. Doakan suatu hari nanti, ya.

Nah, selamat berburu!
\(^0^)/


Thursday 22 February 2018

Lawan Bersama Lewat Karya!

Akhirnya bisa ikut workshop menulis lagi, sodara-sodaraaa!
Sekaligus memenuhi tantangan tahun ini, yaitu mengikuti workshop dengan pemateri baru daaan memasuki lingkungan baru. 
Hehehe...Super-ultra-excited!
Maka, sambil mengumpulkan kepercayaan diri, mendaftarlah si sayah. Sebenarnya, saya sudah mendaftar untuk workshop bersama Mbak Jia via Nawala Patara, tentang "How to Plot Your Novel" di awal Maret nanti. Saya sendiri sering mendengar nama dan melihat karya (terutama novel terjemahan) Mbak Jia. Tapi belum pernah bertemu langsung, apalagi menimba ilmu. Maka tanpa ragu, mendaftar jugalah si sayah.

Workshop menulis dengan tema "Perempuan Menulis Fiksi untuk Perempuan" ini diadakan dalam rangkaian acara Women's March yang diadakan di 107 Garage Room, di Jalan Ciumbuleuit No.107.
Yang membuat saya tertarik adalah kalimat dalam flyer promosi, "Cerita fiksi sesungguhnya bisa menjadi ruang aman bagi perempuan yang ingin bercerita. Fiksi tentang perempuan, oleh perempuan, dari perspektif perempuan. Tapi seringkali kita tidak tahu bagaimana cara menumpahkan ide-ide dalam kepala kita dan mengembangkannya."
Intinya buat saya, bagaimana mengemas cerita yang menarik sekaligus menginspirasi, berangkat dari pengalaman, tapi nggak berkesan curhat.

Berikut sedikit catatan selama dua jam workshop tersebut 

catatan pelatihan

Jelas nggak kalau diperbesar? Coba nanti saya buat post sendiri untuk materinya, ya.
Senangnya hari ini, karena selain bisa menambah ilmu baru, juga tentu saja bertemu teman-teman baru. Terutama Mbak Cice- yang ternyata lingkaran pergerakan kita sama selama ini tapi belum pernah ketemu dan Mbak Veni dari salah satu penerbit. 
Dari dua jam acara, setengah jam terakhir dipakai untuk membacakan beberapa tulisan peserta. Setelah itu, acara pun ditutup dengan foto bersama seluruh peserta, tim panitia, dan Mbak Jia. 
Mari tetap semangat berkarya! Lawan bersama lewat karya!
\(^0^)/

dokumentasi dari Women's March

Tuesday 20 February 2018

Kinderclub : Teruslah Membangun, Iggy!

suasana saat dongeng Iggy Peck Architect 
Selesai dongeng "Sekali Lagi" di Elmuloka, langsung meluncur ke Pustalakana untuk melanjutkan tugas. Seperti biasa, setiap hari Selasa adalah waktunya Kinderclub bersama Bengkimut. Saya sendiri senang menjadi fasilitator-daripada-pendongengnya, tak lain tak bukan karena saya (ikut) senang mendengarkan cerita. Lalu tentu saja, bermain sama anak-anak saat mendampingi mereka membuat kriya :D

Sudah baca Iggy Peck Architect ini?
Ceritanya bagus deh. Kalau buat saya, cerita Iggy ini cocok untuk mengenalkan cita-cita untuk anak usia dini. Kalau anaknya sudah lebih besar, temanya bisa meluas tentang bagaimana mewujudkan mimpi tersebut. Yang paling saya suka dari cerita Iggy ini adalah cara berceritanya yang anak-anak sekali. Kejadian-kejadian yang dipakai juga dekat dengan keseharian anak. Lucu dan seru, deh. Biasanya  kalau ngomongin cita-cita dan arsitek itu kesannya kan serius gitu ya. 

cover Iggy dari Amazon

Jadiii, sedikit ceritanya nih... ada seorang anak laki-laki yang bernama Iggy. Sejak kecil, ia suka membangun-apa-saja dengan benda-apa-saja-juga yang ada di sekitarnya. Dari mulai popok, pasir, sampai kue-kue. Iggy senang sekali! Nah, semua itu berubah ketika dia masuk kelas Miss-saya-lupa-namanya (maafkan). Karena pernah tersesat di gedung tinggi, Miss ini melarang Iggy membangun-apapun-dengan-benda-apapun-juga yang ada di sekitarnya. Hari-hari Iggy pun terasa kosong dan menyedihkan. Sampai suatu hari kelas mereka mengadakan piknik ke sebuah bukit. Ketika pulang, jembatan penghubung antar bukit tersebut putus! Oh, oh, apa yang harus mereka lakukan? Terlebih lagi, bisakah Iggy melakukan sesuatu dengan kemampuan membangunnya? 

Seru kan ceritanya? Anak-anak saja antusias dan ikutan tegang saat mendengar cerita Iggy. Lalu bersorak gembira di akhir cerita. 
Yahuuu!
Anak-anak lalu diajak membuat-bangunan-apapun dari kardus-aneka-bentuk yang telah kami siapkan beberapa hari sebelumnya. Selain melatih keterampilan motorik halus dan mengembangkan imajinasi, anak-anak juga diajak mengenal aneka bentuk geometri sederhana - lingkaran, segitiga, persegi, persegi panjang, dan oval. Itu kardus yang dipakai kardus bekas, loh. Jadii, kalau mau mendongengkan cerita Iggy di rumah dan membuat kriya kemudian, mudah bukan?

asyik membangun - dokumentasi pribadi

Selamat bersenang-senang!
Sampai bertemu di kegiatan seru berikutnya, ya!
\(^0^)/

Si Bunglon-Campur-Aduk

dokumentasi oleh Kak Deta

Sudah baca buku "The Mixed Up Chameleon" karya Eric Carle? Bagus, ya?
Buat yang belum, ceritanya tentang si Bunglon yang pergi ke kebun binatang. Lalu, ia ingin menjadi semua hewan yang ada di sana karena merasa tidak puas dengan dirinya yang kecil dan lemah. Yang menarik, setiap kali ia menginginkan sesuatu dari hewan-hewan tersebut, keinginannya terkabul. Si Bunglon memiliki kaki flamingo, leher jerapah, kulit seputih beruang, ekor rubah, dan masih banyak lagi. Ya, bentuk-campur-aduk si Bunglon sungguh aneh! Akankah ia puas dengan dirinya sekarang?

Selain mengenalkan hewan, tema menyayangi diri sendiri dalam cerita ini sangat cocok untuk anak usia dini. Nah, kali ini Playgroup Gagas meminta kami membawakan dongeng menggunakan wayang. Beberapa hari sebelum kegiatan, saya dan Mbak Mei sudah menyiapkan aneka wayang hewan. Totalnya ada 10 hewan yang ditemui si Bunglon. Tak ketinggalan, bagian-bagian tubuh hewan tersebut. Dengan alat peraga wayang dan papan besar yang menunjukkan setiap perubahan si Bunglon, anak-anak sangat antusias mendengarkan cerita "The Mixed Up Chameleon."

Selesai bercerita, seperti biasa, kami mengajak anak-anak membuat kriya bunglon dengan lidah yang dapat menjulur keluar ketika ditiup. Lucuuu!



Dan, kejutaaan! 
Playgroup Gagas Ceria mendatangkan bunglon asli di akhir kegiatan. Anak-anak diajak untuk memperhatikan dan menyentuh bunglon tersebut. Ada yang begitu bersemangat ingin mencoba, ada yang ragu, dan beberapa masih menolak untuk menyentuh bunglon tersebut. Tapi, semua terlihat gembira di akhir acara, terutama karena boleh membawa pulang bunglon-tiupnya :)

Sampai bertemu di kegiatan seru berikutnya, ya!
\(^0^)/  

Wednesday 14 February 2018

Pameran Tokoh dan Rancangan Cerita

Siang ini, seperti pertemuan kedua kemarin, anak-anak terlihat bersemangat. Setengah jam sebelum kegiatan dimulai, mereka sudah berdatangan. Dengan antusias, mereka saling menunjukkan dan menceritakan tokoh cerita yang mereka buat. Pertemuan ini pun saya buka dengan "Gallery Walk." Saya menempelkan tokoh-tokoh mereka di seputar area perpustakaan, lalu meminta mereka untuk berkeliling. Tak hanya mengamati tokoh buatan teman-teman lain, setiap anak pun diajak untuk memberikan tanggapan positif terhadap tokoh temannya. Seru!

gallery walk - dokumentasi pribadi

memberi tanggapan positif -  dokumentasi pribadi

Nah, tema pertemuan ketiga  ini adalah "Merancang Alur Cerita." Saya membagi anak-anak ke dalam dua kelompok dan mengajak mereka bermain games alur cerita. Setiap anak diminta mengambil kartu secara acak, lalu membuat sebuah cerita dari rangkaian kartu tersebut dalam kelompok. Sementara itu, kelompok lain akan mendengarkan dan memberi tanggapan.

suasana saat games merangkai cerita - dokumentasi pribadi
Kelompok satu seru menyimak, sementara kelompok dua seru mencoba merangkai cerita - dokumentasi pribadi
Selesai bermain, anak-anak bekerja mandiri untuk membuat alur cerita mereka sendiri. Mereka diajak untuk menentukan awal, tengah, dan akhir cerita. Tak terasa waktu satu setengah jam berlalu sudah. Semua anak berhasil menuliskan rancangan alur mereka dan tinggal mengembangkannya di rumah sampai menjadi sebuah cerita yang utuh. 

merancang alur cerita - dokumentasi pribadi

Di pertemuan ke-4, semua anak sudah membawa cerita mereka. Pertemuan terakhir ini bertujuan untuk memberi masukan dan revisi cerita. Maka, saya membuat tiga area dimana anak-anak dapat bermain sekaligus mendapatkan ide cerita  melalui kartu cerita dan gambar-gambar yang saya bawa. Sementara mereka berkegiatan mandiri, saya memanggil mereka berpasangan untuk membaca cerita mereka, memberi masukan,  atau saran bila ada bagian yang harus direvisi. Sayangnya, karena saya single fighter hari ini, saya tidak sempat mendokumentasikan kegiatan di pertemuan terakhir ini. Kami pun tidak sempat berfoto bersama. Meski begitu, saya merasa puas dan senang ketika kegiatan berakhir. Terutama melihat rasa gembira di wajah anak-anak dan pertanyaan antusias, "Kak Rara kapan ke sini lagi?"

Ya, selesailah sudah sebulan "Menulis Cerita Pendek" di SD Sabang :)
Semoga anak-anak tetap bersemangat untuk terus mencari tahu dan mengembangkan keterampilan menulis mereka. Dan semoga suatu hari nanti, kita bisa bertemu dan berkegiatan seru bersama lagi.
\(^0^)/


Saturday 10 February 2018

Kreasikan Monstermu!

Akhir minggu ini bertugas bersama Bengkimut di acara Open House sekolah Semesta Hati. 
Setelah Kak Odin membacakan cerita tentang lima monster yang memelihara monster-pemakan-segala (lupa judul bukunya), anak-anak diajak membuat kriya, yang tentu saja, monster! Asyik loh. Aneka kertas, kancing, dan payet warna-warni menghiasi kreasi para monster siang itu.


waktunya berkreasi! dokumentasi pribadi

Ini dia beberapa penampakan hasilnya. Keren, yah?!


dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi

Kamu juga bisa membuatnya sendiri di rumah. Mudah kok :)
Sampai bertemu di kegiatan seru lainnya, ya!

bersama tim Bengkimut - dokumentasi pribadi

Wednesday 7 February 2018

Dongeng "Sekali Lagi!"

Yuhu!
Hari ini kembali mengisi dongeng Rabu di Perpustakaan Elmuloka. Tema bulan Februari ini adalah "Cinta Buku Cinta Baca." Jadi, buku-buku yang dipilih harus tentang buku, membaca, atau perpustakaan.
Berhubung saya kebagian sesi pagi yang pesertanya adalah anak usia 5 tahun ke bawah, saya pun memilih buku "Sekali Lagi" karya Tracy Corderoy.

dokumentasi Bu Ika

Ceritanya lucu deh. Tentang kelinci kecil yang suka sekali membaca, sampai-sampai ia kehabisan buku cerita. Ia pun memutuskan untuk menulis sendiri ceritanya- yang panjang sepanjang malam. Hihi. 
Nah, sebagai bahan cerita, kelinci kecil pergi menemui teman-temannya untuk menanyakan cerita favorit mereka. Kira-kira, apakah si kelinci kecil berhasil membuat cerita super panjang itu?

Karena gambarnya lucu dan tentang membaca, anak-anak menyimak dengan serius-ditambah-antusias ketika cerita dimulai. Meski begitu,  beberapa anak ternyata sudah membaca buku "Sekali Lagi" ini. Wah, tentu saja ini menjadi tantangan baru karena dengan senang hati mereka "membocorkan" ceritanya f(^0^)

Untunglah, saya berpura-pura tidak tahu dan membuat mereka ragu, "Benarkah ceritanya seperti itu?" "Benarkah kali ini si kelinci kecil akan mengunjungi Pak Burung Hantu?"
Yah, akal-akalan semacam itulah. 
Hasilnya, kegiatan dongeng menjadi seru karena anak-anak terlibat aktif menjawab dan menebak. Hihi!


dokumentasi Bu Ika

Sampai bertemu di Rabu Mendongeng lainnya, ya!
\(^0^)/