Saturday 11 November 2017

Peran Bahasa Visual Dalam Buku Cerita Anak.

Hari ini saya bertugas menjadi moderator dalam sesi pertama seminar "Warna Warni Literasi Anak," mendampingi Mas Triyadi Guntur Wiratmo membahas topik "Peran Bahasa Visual Dalam Buku Cerita Anak."

foto oleh Emma, salah seorang relawan FBM.

Berhubung ini pengalaman pertama, tegang juga, loh. Saya sampai lupa memperkenalkan diri sendiri, dan langsung asyik membacakan profil Mas Guntur. f(^o^) Setelah itu, sesi seminar pun resmi dimulai. 

Mas Guntur membuka seminar dengan fakta yang memancing rasa ingin tahu. Beliau mengatakan bahwa manusia adalah homo significans; yaitu spesies yang senantiasa berhasrat untuk membaca tanda atau membangun makna dari segala sesuatu yang dilihatnya. Bahkan ketika manusia diperlihatkan sesuatu yang "tidak berarti," pikirannya akan berusaha keras mencari makna. 

Wah, kalau begitu seberapa pentingkah buku cerita anak yang mengandung banyak "tanda" alias gambar itu? Penasaran juga, kan?

Sebagai pendidik, peneliti, dan praktisi, topik yang dibawakan Mas Guntur asyik sekali. Materinya lengkap disisipi banyak gambar. Berikut beberapa topik yang dikupas Mas Guntur dalam kaitannya dengan buku cerita anak : 
  • Resonansi visual- pemanfaatan huruf dan gambar dalam menyampaikan pesan.
  • Sequential art alias seni gambar berturutan- biasa dalam buku cerita anak.
  • Frame dalam buku cerita anak yang membantu meningkatkan keterampilan berpikir anak.
  • Taksonomi buku cerita anak.
  • Peran ilustrasi secara umum dan dalam buku cerita anak.
  • Mempelajari maca-macam gaya menggambar, teknik dan material, juga peran komposisi dan layout.
  • Tipografi - bentuk dan ukuran huruf. 
  • Relasi antara ilustrasi dan teks.
Setelah mengikuti sesi selama satu jam dan melihat seluk beluk di balik sebuah ilustrasi, dapat ditarik kesimpulan bahwa bahasa visual memegang peranan penting dalam buku cerita anak sebagai penyampai pesan utama yang efektif, karena gambar bersifat konkrit sehingga lebih mudah dipahami oleh anak-anak.  Tak hanya itu, dengan gambar, pesan yang itu-itu saja menjadi menarik secara visual. Terakhir, karena gambarnya yang berturutan, buku cerita anak berperan dalam memberikan pemahaman yang terus bertambah dan melatih kemampuan kognitif anak. Selain, tentu saja, meningkatkan keterampilan berbahasa.

Suasana saat seminar berlangsung. Foto oleh Emma.

Nah, nggak ragu lagi kan untuk membeli buku cerita anak?
Banyak manfaatnya, kok..selain-sudah-pasti, menyenangkan!
Setuju?

Dan berakhir juga tugas pertama sebagai moderator-yang-tak-sempurna. Terima kasih untuk kepercayaan dan kesempatannya, tim panitia Festival Bandung Mendongeng. Semoga lain waktu, bisa berpartisipasi lagi dengan lebih baik. 

Sampai bertemu besok di Festival Bandung Mendongeng!
\(^0^)/

No comments:

Post a Comment