Friday 24 November 2017

Di Balik Buku-Buku Nonfiksi

suasana talkshow - dokumentasi pribadi

Malam kemarin menemani Benji-Pak-Suami mengikuti talkshow dengan tema "Rahasia Membangun Bisnis dengan Sentuhan Humanis : Menjadi Pengusaha yang Diberkati untuk Memberkati."

Sebenarnya, saya tertarik dengan tagline-nya. Karena seringkali, sebagai anak sosial saya nggak paham dengan urusan ekonomi. Tapi kan Ben anak ekonomi, jadilah lama-lama sudah terbiasa, meski lebih banyak nggak mengertinya. Apalagi kalau dia sudah bicara tentang pajak. Puyeng.
f(-_-) Hehehe.

Dan sudah beberapa kali menemani dia ke acara bertema sama, karena ternyata tujuan pak karyawan satu ini, "Suatu hari nanti, kita punya usaha sendiri, yuk!"
Saya sih ayuk saja, mengingat sekarang menulis pun termasuk usaha mandiri, bukan?
Nah, tebak, usaha apakah?
Ya, toko buku, pasti. Yang ada kopinya juga, pasti :D
Lalu ditambah kegemaran Ben memasak, sebenarnya kami ingin punya restoran dengan pojok baca bin ngopi. Makanya, suka rajin kalau ada seminar atau talkshow bisnis dengan tema yang sesuai. Makanya juga, mengapa saya bisa menuliskan buku-buku nonfiksi bertema bisnis akhir-akhir ini. Dimulai dari Intuisi, Ubah Krisis Jadi Bisnis, sampai yang paling baru 101 Problem Solving for Entrepreneur. Kan katanya-siapa-itu, buku terbaik adalah buku yang kamu tuliskan untuk dirimu sendiri atau untuk orang yang kamu sayangi. Ya, kurang lebih seperti itulah ya kalau diterjemahkan.
Jadi... Ya! Inilah ide, inspirasi, sekaligus c pak suami di balik penulisan buku-buku nonfiksi tersebut.

Kalau kamu ingin punya usaha sendiri jugakah? Usaha apa?
Yuk, kita semangat membangunnya bersama-sama, meski di jalan masing-masing. Hehe.
Semangat!
\(^0^)/

No comments:

Post a Comment