Monday 18 September 2017

Si Kakak dan Testimoni Kota Dino.

picture by Riesma

Pembaca sekaligus fans pertama saya, tentunya si keponakan :D
Responnya ketika dapet seri Kota Dino adalah, "Yeah, buku baru! Ini buat aku kan, Mommy?"
Lalu bahagia melihat dia langsung mengerjakan aktivitas di dalamnya.
Begitulah ya kalau sedari kecil dibiasakan mendengarkan cerita dan membaca buku, ditambah tantenya jadi penulis. Hehe.

Berhubung saat seri Kota Dino ini ditulis masih jamannya menulis otodidak dan nggak tahu kalau harus test drive dulu sebelum buku diterbitkan, sekarang ini saya menjalani proses yang terbalik.
Setiap kali ada buku terbit, saya meminta pendapat dan masukan si kakak, terutama ketika ia membacakan buku ini pada si keponakan. Apa kurang dan lebihnya? Bagaimana respon c keponakan saat dibacakan atau membacanya sendiri? Tujuannya ya supaya karya ke depannya lebih baik lagi.
(eh, hal yang sama juga berlaku untuk pesan dan masukan darimu, loh).

Dan beginilah katanya,
"- Iya benar, kalimat ceritanya terlalu panjang jadi kalau dibaca semua, rein akan cepat bosan, akhirnya dia lebih suka cerita sendiri sambil lihat gambarnya.
- kosakatanya kadang terlalu sulit loh untuk anak kecil, seperti misalnya 'anak buah', 'droceimiomimus.' kayaknya bahasanya harus lebih sederhana deh.

Kelebihannya
- full colour banget jadi enak liatnya, banyak warna jadi rein tertarik
- yang huruf stimulasinya bagus jadi bisa banyak kenal
- tokohnya dino-dino jadi dia suka

Terima kasih untuk saran dan masukannya, Kakak!
Bagaimana denganmu?

No comments:

Post a Comment