Thursday 7 September 2017

Permintaan, Sebuah Pembeda, dan Idealisme Penulis.

Entah sejak kapan saya menyadari, akhir-akhir ini ketika mengetahui saya suka menulis, permintaan orang-orang adalah, "Tulis cerita tentang aku, dong!"
Dari yang mulai pernikahannya berakhir, cinta yang nggak kesampaian, persahabatan di kompleks perumahan, sampai ketidakadilan (masih di kompleks perumahan juga) yang terjadi.
Err..ya entah sih harus merasa tersanjung atau bangga?
Yang pasti respon pertama saya dalam hati selalu, "Nggak semua hal bisa jadi cerita," terutama dalam konteks saya yang menuliskannya. 
*penulis pemula idealis mode on. 
Hehehe.

Lalu, saya menemukan satu hari yang membawa perbedaan. Tiba-tiba saja saya diundang datang ke rumah teman. Ia menceritakan pengalaman, kesulitan, sekaligus kebutuhan di sekitar yang ia amati. Ia ingin menulis buku. Namun, ia tidak tahu bagaimana caranya. Selain itu, ia tidak punya ketahanan untuk duduk berjam-jam di depan komputer untuk menuliskannya. 
"Kamu mau menuliskannya?" tanyanya.

Entah apa yang membuat saya langsung mengangguk-tanpa-berdiskusi-dengan-Benji-seperti-biasa. 
Menenggelamkan diri dalam berbagai referensi.
Mencoret-coret skema dan outline.
Sambil mendengarkan dan terjun masuk dalam kehidupannya.

outline dan tumpukan sebagian referensi - dokumentasi pribadi

Saya pun menyadari, bukan saja menuliskan dan akan mempelajari hal baru, saya pun dipaksa bergelut dengan kepahitan, kesulitan, dan perjuangan yang belum berhenti. Masa depan yang sampai kapan pun lebih sulit untuk diprediksi. This progress will contain a lots of emotions- not only for them, but also for me. 
Tapi meski begitu, saya tahu bahwa harapan itu tetap ada, meski dalam wujud yang berbeda.

Dalam hari lepas hari sejak prosesnya dimulai, saya menyadari,
bukannya "Nggak semua hal bisa jadi cerita," tapi lebih kepada prioritas saya untuk menuliskan buku yang seperti apa dan kembali ke tujuan menulis saya sejak awal.
Ya. Saya masih ingin menulis untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih ramah. (I've been there, trust me). Terlepas dari jenis buku atau genre ceritanya, saya ingin buku-buku saya menemanimu dalam kesulitan, mengulurkan sedikit bantuan, dan terlebih lagi memotivasimu bahwa kamu bisa dan kamu tak pernah berjalan sendirian. 

Ah ya, saya seidealis itu :)
Tapi semoga niat baik ini memberikan kelancaran dalam berkarya.
Doakan yang satu ini pun berhasil, ya.
Saya masih merencanakan sekaligus menganalisis kemampuan saya sendiri untuk menuliskannya.

Yuk, tetap semangat berkarya!
\(^0^)/

No comments:

Post a Comment