Tuesday 5 September 2017

Bagaimanakah Seorang Penulis Bekerja?

Ada kalanya saya ingin keluar dari rumah. Berhenti berteman dengan sepi dan menemukan keriuhan. 

Setelah beberapa bulan terakhir menjadi relawan kegiatan mendongeng dan kriya anak-anak, kali ini, saya ingin menemukan pengalaman baru. Lalu, kesempatan datang dari perpustakaan lokal tempat saya duduk membaca-menemukan referensi-sekaligus bekerja bernama Elmuloka.
Yap, saya boleh membantu memasukkan data buku-buku mereka.
Dari mulai memberi label, barcode, sampai memasukkan data ke komputer dengan menggunakan salah satu software-yang-namanya-saya-lupa (nanti saya tanya lagi, ya).
Lumayan deh, kan suatu hari nanti ingin punya perpustakaan sendiri. Hehe. 

Karena Elmuloka merupakan perpustakaan yang aktif terlibat dan berupaya memberdayakan masyarakat, saya pun mendapat suasana kerja baru. Saya bekerja ditemani para orang tua yang sedang workshop ELS (English as a Second Language at Home), ikutan diajak brainstorm menggagas workshop boardgames, dan bekerja ditemani anak-anak yang sedang belajar menjadi Puscil alias Pustakawan Cilik. Asyik banget ya perpustakaannya?


suasana di sekitar meja - dokumentasi pribadi


Meski saya senang bekerja sendiri di rumah, rupanya bekerja dalam keriuhan literasi sembari dikelilingi buku juga menyenangkan. Feels like second home! Terutama saat hujan mulai turun...

Tak terasa, pagi berganti sore. Hujan pun mulai reda. Saya dijemput Mbak Terra dari komunitas Lentera Anak Bumi untuk mempersiapkan kegiatan Superhero in Me pada hari Sabtu nanti. 
Berhubung  sudah bekerja seharian di dalam ruangan, pilihan tempat kali ini adalah di Balai Kota Bandung.
Hmm..aroma sehabis hujan dan angin sejuk menemani kegiatan briefing acara sembari tangan saya sibuk mencetak dan menggunting. 

di taman Balai Kota Bandung - dokumentasi pribadi

Dan meski hari ini terasa padat, syukurlah semua berjalan lancar dan menyenangkan.
Kalau kamu, bagaimana caramu bekerja?
Tetap semangat berkarya, ya!
\(^0^)/


No comments:

Post a Comment