Yuhuu..
masih di hari pertama workshop. Setelah mengetahui sejarah buku cerita anak dan pembacamu di sini, sekarang waktunya kita bikin cerita baru. Itu juga yang kami
kerjakan di hari pertama workshop, membuat cerita baru; terutama karakter baru
yang kuat.
Sesi
ini dibawakan oleh Mr. Alfredo (saya lupa jabatannya di Room to Read. Maafkan aku, Mr Al.) yang
pasti dia berbahasa Inggris. Buat yang tertarik ikut tahun depan, tenang saja…
Ada Mbak Rina dari Provisi yang akan menerjemahkan materi dari Mr. Al.
Siap?
Kita masuk dulu ke elemen-elemen cerita, ya.
1.
Plot/ Alur : Beginning – Middle – End.
2.
Karakter : menarik, original, yang pembaca dapat mengidentifikasikan dirinya di
sana.
3.
Konflik/ Masalah.
4.
Tema : cerita ini tentang apa?
Mr.
Al nggak terlalu banyak memberi teori sih. Yuphs, karena kita diminta langsung
praktek membuat karakter.
Ini kuncinya :
1.
Buatlah karakter yang memiliki tujuan (objective).
Gunakan
rumus : Aku ingin …
2.
Beri motivasi pada karakter itu.
Gunakan
rumus : Aku ingin … karena …
Pemberian
objective dan motivasi pada karakter selalu menjadi hal pertama yang ditekankan
oleh Mr. Al. Karena, karakter yang memiliki tujuan akan menciptakan aksi.
“Character
with objective will creates action.” – Mr. Alfredo.
Misalnya
nih, dalam cerita baru yang akan saya buat temanya tentang kue basah
tradisional.
Nama : Bhalu
Umur : 9 tahun
Objective : Aku ingin makanan warna-warni
Motivation : Aku ingin
makanan warna-warni karena semua teman-temanku memakannya.
(Saya
mengambil sifat anak-anak yang cenderung mengikuti apa yang dilakukan teman-temannya.)
Nah,
kalau sudah memiliki objective dan motivation, kini kita harus merumuskan
karakter secara 3D. Ada gambaran fisik, eksternal, maupun internalnya.
1.
Fisik : gambaran karakter yang terlihat (rambut, mata, tinggi badan, dst).
2.
Internal : psikologi si karakter atau sifatnya (pemalu, pendiam, ramah, dst).
3.
Eksternal : lingkungan di luar karakter (rumahnya, orang tuanya, temannya,
dst).
Misalnya
(masih menggunakan contoh cerita baru saya, ya) :
Fisik
: agak gemuk, pipi chubby, rambut belah pinggir.
Internal
: rasa ingin tahu besar, senang mencoba hal baru.
Eksternal
: Mama Bhalu jago membuat kue basah.
Kalau
kamu sudah memiliki karakter yang kuat, tiba waktunya memikirkan garis besar
ceritamu.
Lihat poin 1 : Beginning – Middle – End?
Mr
Al. meminta kami merumuskan cerita menggunakan ketiga langkah tersebut.
Tema : kue basah
tradisional
Beginning : Bhalu melihat
teman-teman di sekolah mengerumuni gerobak kue basah yang berwarna-warni. Mama
Bhalu bilang, mereka bisa membuatnya di rumah.
Middle : Proses Bhalu
membantu Mama membuat kue basah.
Ending : Bhalu menikmati
kuenya dengan bangga karena selain enak, ia membantu Mama saat membuatnya.
Sudah
terbayang?
Ya,
sesederhana itulah workshop hari pertama.
Merumuskan
karakter, lalu mulai membayangkan awal-tengah-akhir cerita.
*Oke,
I’m kidding .. It’s not that simple :p
Baiklah,
selamat merumuskan karakter dan garis besar ceritamu, ya!
Tahap
berikutnya, kita akan membedah setiap bagian alur untuk menghasilkan sebuah
cerita yang menarik, lalu memutuskan dengan cara apa kamu akan menuturkan
ceritamu?
Sampai
bertemu besok.
Semangat!
\(^0^)/
wah tipsnya sangat berguna, RAra
ReplyDeleteIni catetan di buku kemarin, Mbak Lia. Setelah dibaca ulang dan direnungkan. Hihi.
DeleteTerima kasih sudah mampir, ya :)
Kereeen..makasih udah berbagi rara. Btw. Berpa banyak peswrta room to read?
ReplyDeleteHai, Uni :)
DeleteTerima kasih sudah mampir, ya.
Kemarin peserta workshopnya ada 30 orang, ditambah tim editor 15 orang.
Hihiya....betul. teorinya sangat sederhana. Prakteknya byuhhh...byuuhh...haduh...duh...
ReplyDeleteIya, Fi. Untungnya pas workshop banyak editor yang membantu, ya :)
DeleteHi, Mama Benji. Membacanya seperti flashback ke hari workshop untuk mengambil kembali apa-apa yang sempat tertinggal^.^
ReplyDeleteTrim's ya. Diriku menimba ilmu lagi dimari ;)
Hai, Mbak Isma :)
DeleteTerima kasih sudah mampir, ya.
Sama nih, mengabadikan catatan selama workshop kemarin biar tinggal balik kemari. Hihi.