Tuesday, 27 September 2016

Narrative Device - Ways of Telling a Story.



Ternyata ada 9 cara untuk bercerita (ya, saya juga baru tau loh. Sedih banget ya …). 
Menurut Mr. Al, sembilan cara itu adalah : 

1. Slice of Life
One day/ one night in the life of …, stories about everyday life.
(Cerita tentang kehidupan sehari-hari. Cerita tentang satu hari atau satu malam dari hidup seorang tokoh). 

2. Travelogue or Journey
Journey to another, often with an urgent goal or objective.
(Cerita perjalanan, dari satu tempat ke tempat lain. Biasanya cerita semacam ini memiliki tujuan yang harus dicapai. Misalnya cerita “Are You My Mother?” karya P.D. Eastman. Si bebek berjalan dari satu tokoh ke tokoh lain untuk menemukan ibunya).

3. Dream Motive
Fall asleep, transition into a dream-like experience.
(Tokoh tertidur, ia mengalami transisi ke dalam dunia mimpi. Contohnya cerita “Jana Tak Mau Tidur” yang diterbitkan Room to Read).

4. Natural Cycle
Natural events like change of season, water cycle, day night, etc.
(Siklus alamiah yang terjadi; misalnya perubahan cuaca, siang malam, alur aliran air. Contohnya cerita “Lautkah Ini?” karya Mbak Kusumadewi, yang diterbitkan Room to Read).

5. Metamorphosis
Object develops grow into full-from.
(metamorfosis : kecebong menjadi katak, ulat menjadi kupu-kupu, dst. Contohnya cerita “A Very Hungry Caterpillar” karya Eric Carle)

6. Problem Solving
Discover ways to overcome the problem, humor.
(Tokoh berusaha menemukan jalan keluar untuk memecahkan masalahnya. Biasanya cerita jenis ini mengandung unsur humor. Hmm..apa coba contohnya?).

7. Trick Device
Used trick to defeat competitor.
(Contoh cerita jenis ini adalah semacam cerita si kancil dan buaya, dst).

8. Cause and Effect
(Cerita ini mengandung sebab-akibat. Misalnya, karena membuang sampah sembarangan maka terjadi banjir).

9. Numerical Sequences or Patterns
Classification of colors, bodies of water, shape, plants, months, days, season, step for cooking, playing a game, swimming, making a kite.
(Cerita yang bertujuan mengenalkan konsep-konsep tertentu : warna, bentuk, bagian-bagian tanaman, langkah-langkah memasak, bermain game, atau membuat sesuatu).


Apakah kalian bingung?
Yuk, kita sama-sama belajar. Mulai sekarang cermati setiap buku cerita bergambar yang kalian baca. Kira-kira, dengan cara apa cerita tersebut dituturkan? Dan semoga kita semakin terampil dalam menuturkan cerita kita, ya.

Di hari kedua, setelah materi selesai diberikan, setiap peserta diminta untuk menuliskan cerita baru kami ke dalam 24 atau 32 halaman. Kami diberi waktu sampai pukul 12 siang. Maka, saya pun bekerja keras mewujudkan cerita Bhalu menggunakan cara bercerita nomor sembilan. 


Aliran manual :D Ini skrip "Kue Buatan Bhalu" milik saya. Tanda panah itu merupakan gambaran ilustrasi nanti.




Nah bagaimana denganmu? Cara bercerita yang mana yang akan kamu pilih?
Selamat menulis, ya!
Semangat!
\(^0^)/

Besok kita bertemu untuk materi berikutnya, “Mengadaptasi Cerita Rakyat.”
Sampai bertemu besok!

4 comments:

  1. Terima kasih telah berbagi, mbak Eugenian :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, Mbak Amelia.. Semoga bermanfaat ya. Terima kasih juga karena sudah mampir :)

      Delete
  2. Wuidiiih, lengkap banget nih, keterangan per point narrative devicesnya. Thanks for share, Mbak Rara ^_^

    ReplyDelete
  3. Aku ahli dalam mencatat sepanjang workshop, Mbak Izzah (baca : tulisan acak adut). Hihi..
    Sama-sama..Makasih sudah mampir, ya :)

    ReplyDelete