Wednesday, 30 March 2016

Tiga Hari Belajar di Kampus Fiksi 16.



Thank you for welcoming me here :)


Weekend kemarin, dari tanggal 25-27 Maret 2016, saya mengikuti kegiatan Kampus Fiksi yang diadakan oleh Penerbit Diva Press di Yogya. 

Sebagai penulis baru yang neraca budget-nya nggak pasti, saya memang selalu jeli mencari kelas, workshop, ataupun seminar gratis (kalian pasti sudah tahu). Meski gratis, bukan berarti dapetnya tanpa perjuangan, loh. Semua yang gratis itu rata-rata bersyarat cerpen, lalu ada pengumuman pemenangnya. Dengan kata lain, selalu ada proses seleksinya. 
 
Jadi, apa aja kegiatan di Kampus Fiksi selama tiga hari?
Pertama, tentu saja berbagai materi seputar dunia penulisan : teknik dan tujuan menulis, bagaimana cara mengirim naskah yang baik,editing, sampai marketing buku nanti. Selain berbagai materi tersebut, ada juga acara jalan-jalan ke Malioboro dan sharing alumni. 

Berikut catatan singkatnya : 
1. Menulis itu Berestetika
2. Self Editing
3. Memahami Meja Redaksi
4. Marketing Buku

Tugas? Hmm ada sih. Bikin cerpen dalam waktu tiga jam, ada tema tertentu yang dilempar. Tahun ini, temanya "Origami." Lalu, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok supaya lebih mudah melakukan bedah cerpen sama mentor. 

Singkat cerita, ikut Kampus Fiksi itu ya kaya lagi kuliah. Bedanya, kita terlibat sepanjang hari dari mulai bangun pagi, mandi, materi, istirahat, sampai makan malam, dan tidur. Mirip sama karantina, ya. Menunya beragam, jangan cemas. Saya yang termasuk pemilih aja dipastikan selalu ikut makan kok (mungkin karena nggak ada sayurnya haha…)
 
Kalau kamu baru mau pergi atau memutuskan untuk daftar tapi ragu, jangan ragu.
Dapat dipastikan kamu akan mendapat pengetahuan baru, teman baru, keluarga baru. Tapi, nggak hanya itu. Ide  untuk mengumpulkan para peserta dalam satu rumah mengajarkan banyak hal; setidaknya untuk saya. Bukan hanya kemampuan untuk saling menghormati dan menghargai, tapi juga kemampuan untuk mengenali kekuatan dan ketakutan dalam diri, sekaligus dipaksa melihat kelebihan dan pencapaian-pencapaian orang lain. Sampai dimana kamu bisa menerima dan mengatasi semua itu? Sejauh mana kecintaanmu pada dunia menulis? Akankah kamu memutuskan untuk berhenti atau justru semakin termotivasi untuk berkarya?

“Menulis berbeda dengan menjadi penulis. Yang pertama bisa sendirian, yang kedua butuh teman.” – tagline Kampus Fiksi.


 Yuk,
Semangat Menulis!
\(^0^)/



16 comments:

  1. Whuaaa.. Mbak Raraaa.. Nggak bilang-bilang kalau acara di luar kotanya itu KF??? Kirain acara keluarga.
    Asiiik.. Jadi banyak bahan buat sharing di kelas.
    Congrats Mbak.. :D :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe..kalau cerita duluan suka mengurangi euforia si sayah, Mbak Ruri.
      Siap berbagi ;)

      Delete
  2. Mba Rara, lengkap banget catatan kecilnya di setiap sesi. Benar benar menolong untuk orang macam saya yang kebanyakan bengong aja dan gak punya catatan. hhhaaaa.
    Ditunggu novelnya ya mba. Sudah ketemu kan ya mba fotocopy-an tetang bimbingan online nya itu? hhhhaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha..Sarah, sudah kuduga kamu pasti lebih suka ketak-ketik pake laptop dibanding manualmania pake bolpen.
      Udaaah, haha..efek terlalu semangat itu. Udah disimpan baik-baik dalam map :D

      Kutunggu karyamu juga ya, Sarah..

      Delete
  3. Mbak Yujin, miss you :*
    Tulisanmu mengingatkanku kembali pada awal pertama kita jumpa *azeek* keliatan sih kalo kamu orangnya kalem, mbak. Tapi sekaligus seru kok. Kita belum sempet foto berdua kemarin, huhu.. Berjanjilah untuk bertemu lagi denganku, mbak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, Putri Zulfa hihi..Aku menantikan kisah Sayembara Para Pangeran, loh haha.

      Iya, aku malah ikut sibuk motoin kamu, ya kemarin. Hihi.
      Amin, semoga kita berjumpa lagi secepatnya, ya :)

      Delete
  4. Semangat! agak trharu ni selaku penghuni kamar kedua..hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi..Semangat menulis juga, ya Charist..Aku tunggu kelahiran buku sekaligus proyek arsitekturmu :)

      Delete
  5. Nice, Kak. Ditunggu nopelnya rilis ya XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin.
      Semangat menulis juga ya, Ndra..Nanti kita tukeran novel :D

      Delete
  6. ihiiirr...serunya...makasih berbagi ceritanya.
    Ragu..??cemas..??? menemui hal yang baru??? Hihihia...sama kayak daku. tapi selanjutnya..tabrak aja bleh...
    Sukses mbak Rara ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, setuju. Tabrak aja! *toss
      Terima kasih udah mampir, Mbak Fi...Sukses selalu untukmu juga :)

      Delete
  7. Asyiiiik banget kegiatannya mbak... Pengin juga kapan2 ikutan KF. Tapi izin suami susah jg didapat :(

    ReplyDelete
  8. Iya, seru Mbak Hairi Yanti. Suami mah, sama lah..makanya sekalian diajak juga ;) Hihi. Semoga nanti beneran bisa ikut KF ya, Mbak..

    Terima kasih sudah berkunjung kemari :)
    Sukses selalu, Mbak Hairi Yanti ...

    ReplyDelete
  9. Baca ini jadi kangen suasana KF. Salam kenal mbak dr alumni KF12

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Mbak Fajriatun Nur :)
      Salam kenal juga, ya!

      Senang Mbak sudah mampir kemari hehe..

      Delete