Sunday 15 April 2018

Please Be Mine Rasa Keluarga

Kalau ada yang berbeda dari terbitnya si novel perdana, Please be Mine, adalah rasa tegang akan respon pembaca. Dan buat saya, respon keluarga memegang peran utama. 
Jadi, dengan harap-harap-cemas-antusias menunggu kakak dan adik-adik saya selesai membaca.

Saya bisa mengandalkan mereka, dengan catatan :
  • kakak dan adik perempuan saya adalah para-pembaca-lintas-genre, sama seperti saya. Setiap kali menemukan buku nggak bagus (menurut mereka), langsung ditutup dan nggak didiskusikan apalagi direkomendasikan.
  • adik lelaki saya adalah bukan-pembaca-tingkat-dewa. Entah bagaimana dia bisa berakhir dengan gen yang berbeda sendiri gini.
Dan, inilah testimoni mereka setelah membaca Please be Mine :
(sedikit informasi, mereka nggak pernah tahu saya menulis novel ini sampai "mendadak" terbit. Hihi)

c adik young adult

c kakak berbuntut satu

c bujang-nggak-demen-baca

Lalu, menarik nafas lega. Memekik senang.
Yang penting mereka suka, yang lain boleh suka-boleh nggak suka (tapi lebih baik suka. Haha)
Masih ditunggu juga kesan-pesanmu untuk Please be Mine, ya.
\(^o^)/



No comments:

Post a Comment