Monday 16 April 2018

Di Balik Cerita Evan dan Kiara...

Ada seorang bungsu yang patah hati akut, yang membuat kakak penulisnya khawatir karena segala saran dan hiburannya seolah tak terdengar. Lalu tercetuslah ide, "Gimana kalau bikin buku aja?"

Ada seorang penulis-menolak-tua yang ingin mengabadikan beberapa kenangan masa remajanya...

Ada seorang manager merangkap akuntan merangkap lagi suami resmi yang mengatakan bahwa teenlith memiliki pasar yang besar...

Lalu, tambahkan bumbu imajinasi, sulapan tongkat hiperbola di sana sini, dan sedikit percikan teka-teki... Jadilah, Please be Mine!

dokumentasi pribadi - edited with canva
Dan inilah catatan singkat perjalanan prosenya...
Mengapa Please be Mine ini saya bilang novel perdana? Karena naskahnya ditulis otodidak, persis setelah seri Benji selesai ditulis, yaitu tahun 2014. Berhubung awalnya saya adalah pembaca novel, mimpinya tentu ingin punya novel sendiri. Dan, bernasib sama seperti seri Benji, Please be Mine pun sempat mengalami penolakan. Kalau Benji sekali, naskah ini dua kali. Tapiii, berhubung (entah kenapa) menurut saya naskah ini bagus (sesekali penulis juga kudu narsis, terutama terhadap karyanya), saya nggak patah semangat dan giat  mengirim ulang naskah ini. 

Tepatnya 21 Januari 2016, saya mengirimkan Please be Mine, yang waktu itu berjudul Mine, ke Penerbit BIP. Menunggu dengan sabar-sekaligus-ingin-menangis sepanjang tahun 2016.
Bulan Mei 2017, saya menanyakan kembali kabar naskah, namun belum ada jawaban. Barulah di bulan Agustus, saya diminta mengirim form pengiriman naskah untuk Mine. Ini belum ada jawaban apakah naskah saya diterima atau tidak. 

Dan, masih saya ingat dengan jelas-meski-malu, siang itu, 20 September 2017, membaca email dari BIP bahwa naskah Mine diterima. Saya berteriak senang tapi mata berkaca-kaca. Hahaha... Mimpi itu berhasil jadi nyata juga! Meski sudah ada dua buku seri di BIP, satu sedang berproses, dan beberapa nonfiksi, tetap saja yang satu ini rasanya beda. Entah kenapa...susah jelasinnya... (nanti kalau sudah bisa, saya  jelasin, ya).
dokumentasi pribadi - edited with canva

Nah, setelah penantian lama, proses revisi naskah Mine sampai terbit itu sendiri terbilang cepat. Hanya dalam hitungan tiga bulan, yaitu sejak Januari sampai Maret 2018. Selain beberapa logika cerita, penguatan setting, dan revisi minor berkaitan dengan typo, penggantian judul menjadi salah satu bagian yang direvisi. Gara-garanya, saya melihat buku dengan judul Mine di sebuah toko buku. Agar waktu dicari pembaca nanti kembaran yang muncul nggak terlalu banyak, saya mengajukan untuk mengganti judul. Mbak Shara Yosevina, editor saya kali ini, setuju. Bahkan Please be Mine merupakan ide dari Mbak Shara setelah kami berdua berpikir dan berdiskusi-namun-buntu selama dua hari. 

Akhir Maret 2018, semua proses telah selesai dan saya pun diberi tahu bahwa jadwal terbit Please be Mine di awal April. Super tegaaang sekaligus antusias!
Tapi yang pasti super senang :)
Rasanya semua waktu bekerja dalam sepi dan penantian itu membuahkan hasil nyata.
Semoga para pembaca suka, membawa dampak positif, dan tentunya bahagia.
Amiiin!

Ditunggu kesanmu setelah membaca Please be Mine, ya.
Happy falling-broken-in-love!
\(^o^)/

dokumentasi pribadi - edited with canva





No comments:

Post a Comment