Hai!
Akhirnya petualangan memasak di Dapur Ngulik bersama Lentera Anak Bumi alias LABu kembali! Senangnya saya diajak terlibat kembali. Dan, ada yang berbeda dari kegiatan kali ini. Kalau biasanya Dapur Ngulik selalu mengajak anak-anak mendengarkan cerita lalu memasak, kali ini ada tambahannya, yaitu membuat ceritamu sendiri- tentu saja bersama si sayah, hehehe.
Kolaborasi yang asyik, kan?
Berhubung sedang bulan puasa, menu yang dipilih oleh Mbak Terra selaku pendiri LABu adalah candil ubi ungu, jelly, dan kopyor. Hmmm...membayangkannya saja nampak segar, ya! Ada tujuh anak yang terlibat hari Sabtu, 26 Mei 2018 itu. Rentang usia mereka dari empat sampai delapan tahun.
Pukul dua siang, Ruang GSG Kinarya Gagas- Elmuloka mulai riuh. Anak-anak terlihat tidak sabar melihat empat meja yang begitu berbeda. Satu meja dengan ubi, jeli kemasan, tepung, gula, garam, plastik, dan berbagai alat memasak lain di atasnya. Meja yang lain dengan tumpukan buku dan alat tulis warna-warni. Sementara dua meja terakhir memiliki kompor.
"Kita mau bikin apaaa?' kompak semua bertanya.
Saya pun memulai acara dengan mengajak anak-anak mendengarkan cerita. Dalam upaya agar mereka terlibat aktif sekaligus melatih keterampilan berpikir kritis dan mengungkapkan perasaan, tentu saja buku cerita yang saya buat mengandung aktivitas.
Tim Dapur Ngulik hari ini bersama buku cerita masing-masing |
Ide cerita sendiri berasal dari Mbak Terra, lalu saya kembangkan menjadi cerita yang memuat resep sekaligus aktivitas. Nah, cerita kali ini tentang Violet dari Istana Ungu yang hobi mengoleksi berlian. Violet mendengar kabar bahwa ada seorang pencuri yang menginginkan berlian koleksinya. Anak-anak pun diajak membantu Violet menyembunyikan koleksi tersebut. Mereka harus memilih tiga buah menu-dari sembilan gambar menu yang ada- yang memiliki warna dan bentuk seperti berlian ungu Violet. Maka hasilnya adalah candil ungu (karena sama dari sisi bentuk), jelly ungu (sama dari sisi warna), dan es kopyor (alternatif pilihan out of the box, karena meski berwarna putih, tekstur kopyor yang berlapis akan mampu menyembunyikan c berlian).
Waktu memasak tibaaa! Saya pun menyerahkan anak-anak kepada Mbak Terra. Mereka berpindah meja dan mengawali memasak dengan mengenali alat dan bahan yang akan digunakan. Tugas saya bersama Kak Kei kali ini menjadi tim-sorak-masak-ceria, yaitu menyemangati anak-anak supaya berani mencoba, menyelesaikan masakan tepat waktu, termasuk mampu sabar dalam menunggu giliran. Pokoknya seru deh melihat mereka antusias memasak tiga menu, takut ataupun berhati-hati ketika harus berhadapan dengan kompor yang menyala (mengaduk jeli atau memasukkan adonan candil ke air mendidih), sekaligus bersenda gurau dan tertawa ceria saat bekerja sama- ini terjadi paling sering sih :D
saat membuat candil ubi ungu |
saat membuat es kopyor |
Tanpa terasa dua jam hampir berlalu. Anak-anak pun membagi candil, jeli, dan es kopyor lalu memasukkan setiap menu tersebut ke tempat makan yang mereka bawa masing-masing. Setelah itu, saya kembali mengajak mereka mereview keseluruhan kegiatan. Tak ketinggalan, menuntaskan akhir cerita- dimana si pencuri yang seharusnya menemukan brankas berlian di kamar Violet, justru merasa kebingungan (dan lapar?) melihat ketiga menu yang tersaji. Ia pun memutuskan meninggalkan istana dan tidak pernah kembali lagi. Bisa dipastikan, anak-anak tertawa mendengar akhir cerita itu. Mereka lalu melengkapi lembar terakhir buku dengan menuliskan perasaan tentang kegiatan hari ini dan menu favorit.
salah satu kesan anak di lembar refleksi bersama es kopyor campur jeli. |
"aku paling suka bikin jelly sama es kopyor karena bentuknya lucu" - Abhi, 7 tahun. |
Pukul lima tiba! Saatnya berpisah...
Anak-anak pamit dengan riang, membawa hasil masakan dan buku cerita-resep-sekaligus-aktivitas masing-masing. Selain sebagai kenangan, mereka bisa membacanya dan praktik memasak lagi di rumah.
Bagaimana, seru kan?
Ikuti petualangan masak berikutnya hanya di Dapur Ngulik- Lentera Anak Bumi.
Supaya tak ketinggalan, cek selalu informasinya di LABu
Sampai bertemu lagi!
\(^o^)/
No comments:
Post a Comment