Monday 19 March 2018

Berbagi Cerita dan Bahagia di Kinderfield

Bu Karin, Kak Kei, Kak Deta, dan saya - foto oleh Bu Karin
Minggu siang, 18 Maret, saya meluncur ke Jakarta bersama kelompok Dongeng Bengkimut. Kami menuju Tebet untuk memberi pelatihan kepada 40 guru Kinderfield dari seluruh Indonesia. Antara tegang sekaligus senang karena rasanya seperti bekerja sambil jalan-jalan. Dan sebagai pekerja-penyendiri plus anak rumahan, kayanya ini pertama kalinya saya bekerja ke luar kota (ya, ya, ini kan cuma Jakarta gitu loh) bersama teman (anaknya nggak punya banyak teman soalnya).

Sesampainya di Sabda Guest House tempat menginap, kami bersiap-siap. Mengecek alat-bahan, simulasi, dan briefing terakhir sampai tak terasa malam menjelang.

Hari Senin, 19 Maret, pukul 07.00, perwakilan Kinderfield sudah datang menjemput. Hanya membutuhkan waktu 20 menit, kami sudah sampai di sekolah yang dimaksud. Pelatihan akan diadakan di salah satu kelas, yaitu kelas Montessori- yang suasana dan benda-bendanya sungguh mengingatkan saya akan waktu-waktu mengajar dulu. Lalu sempat kepikiran, "Ngajar lagi apa, ya?" :D

dokumentasi pribadi
Nah, sedikit cerita... jadi permintaan pelatihan kali ini adalah agar guru-guru Kinderfield yang sudah terbiasa mendongeng dengan buku, mampu mendongeng tanpa buku sekaligus mampu menulis cerita mereka sendiri. Maka pelatihan yang berlangsung sejak pukul 09.00- 15.30 ini pun dibagi ke dalam beberapa sesi, yaitu :
1. Mengapa Melalui Dongeng?
2. Langkah-Langkah Mendongeng
3. Memilih Cerita Anak
4. Menulis Fabel
5. Praktik Menulis Fabel
6. Dongeng Kriya
7. Praktik Mendongeng

saat berbagi pengalaman menulis - foto oleh Bu Karin

Padat merayap, ya? Agar tidak bosan dan melelahkan, ada beberapa games juga yang diselipkan di antara sesi. Baik materi dan praktik bergantian dibawakan oleh teman-teman Bengkimut. Saya sendiri sih kebagian satu saja, yaitu tentunya materi "Menulis Fabel," salah satu cerita yang sesuai untuk anak usia dini karena pendek, menghibur, dan berisi nilai moral. Meskipun baru pertama kali mengetahui bahwa saya adalah penulis, guru-guru tampak antusias saat saya berbagi pengalaman menulis. Saat praktik menulis pun, saya melihat mereka tidak terlalu kesulitan untuk membuat sebuah cerita. Kalau ada beberapa yang mengajak saya berdiskusi, lebih karena bingung menentukan sifat tokoh agar memunculkan konflik dan menentukan judul. Selebihnya, mereka semua berhasil menyelesaikan cerita pendek mereka. Selamaaat! Saya jadi senang deh!

salah satu peserta sedang mengembangkan ceritanya - dokumentasi pribadi

Sesi selanjutnya adalah tentang dongeng kriya. Setelah itu para guru diajak berkreasi membuat kriya berdasarkan tokoh ceritanya. Terakhir, mereka masuk ke dalam kelompok untuk mencoba mendongeng. Setiap seorang selesai mendongeng, teman-teman guru yang lain akan memberikan tanggapan positif dan masukan agar performa mendongeng lebih baik. Jadi, semua saling belajar pokoknya hari itu, termasuk saya selaku fasilitator kelompok. 

sesi membuat kriya -  dokumentasi pribadi
Nah, praktik mendongeng menjadi kegiatan terakhir dalam pelatihan ini. Selesailah sudah rangkaian acara hari ini. Lelah tapi menyenangkan! Acara pun ditutup dengan foto bersama sebagai kenang-kenangan. Semoga suatu hari kita bisa bertemu lagi, yaaa. Dan sampai saat itu, semoga kalian semua tetap semangat mengajar, menulis, dan mendongeng. Selamat berbagi cerita dan bahagia bersama anak-anak!
\(^0^)/

foto bersama 

No comments:

Post a Comment