Sunday 3 March 2019

Karena Apalah Arti Penulis Tanpa Sang Editor

Ini editor pertamakuuu, selalu untuk selamanya deh kayanya.
Sejak Benji, sampai sekarang Kumpulan Aktivitas untuk PAUD, saya selalu bekerja sama dengan Beliau - Pak Yogi.

Orangnya sabar, terutama setiap kali saya memberondong Beliau dengan pertanyaan-pertanyaan seputar proses terbit buku sampai pertanyaan bernada kecemasan terkait penjualan. 

Orangnya super sabar dan selalu memotivasi sangat, setiap kali saya hilang arah dan memutuskan berhenti sejenak.
"Sekarang lagi nulis apa, Bu?" tanyanya yang selalu membuat saya terlonjak dan merasa bersalah karena memutuskan menyerah secepat itu.
Atau,
"Nggak apa-apa, Bu. Saya tunggu naskahnya," katanya penuh pengertian, membuat saya ingin menangis di tengah rasa frustasi mengejar deadline naskah sekaligus merasa sangat berterima kasih. 

Beliau juga yang menanamkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk terus meningkatkan keterampilan menulis melalui setiap saran dan masukannya, terutama untuk setiap penawaran,
"Mau coba menulis naskah ini, Bu?"

Dan ini, foto pertama Beliau bersama buku saya :)
Nice, ya!

gambar dari IG Pak Yogi



"Senang rasanya bisa menjadi salah satu jalan untuk mewujudkan impian para penulis buku PAUD. Banyak pengalaman menarik, betapa bahagianya mereka saat karyanya sudah terbit. Ada rasa kebanggaan tersendiri, apalagi kalau bukunya disukai anak-anak usia dini. Salam kreatif & teruslah produktif. Itulah yang memotivasi mereka untuk terus berkarya - Alf. Yogi S."


Menulis itu tidak pernah mudah, tapi buat saya, selalu layak untuk dijalani.
Prosesnya akan tetap menyenangkan, jika kamu berhasil menemukan tim pendukung yang tepat.
Buat saya, Pak Yogi salah satunya.

Terima kasih, Pak Yogi...sudah bersabar menghadapi saya sejak awal kita bekerja sama.
Semoga semakin banyak karya yang kita terbitkan bersama demi kemajuan literasi Indonesia!
Kamu juga, ya!
\(^0^)/


No comments:

Post a Comment