Kalau ada yang berbeda dari terbitnya si novel perdana, Please be Mine, adalah rasa tegang akan respon pembaca. Dan buat saya, respon keluarga memegang peran utama.
Jadi, dengan harap-harap-cemas-antusias menunggu kakak dan adik-adik saya selesai membaca.
Saya bisa mengandalkan mereka, dengan catatan :
- kakak dan adik perempuan saya adalah para-pembaca-lintas-genre, sama seperti saya. Setiap kali menemukan buku nggak bagus (menurut mereka), langsung ditutup dan nggak didiskusikan apalagi direkomendasikan.
- adik lelaki saya adalah bukan-pembaca-tingkat-dewa. Entah bagaimana dia bisa berakhir dengan gen yang berbeda sendiri gini.
Dan, inilah testimoni mereka setelah membaca Please be Mine :
(sedikit informasi, mereka nggak pernah tahu saya menulis novel ini sampai "mendadak" terbit. Hihi)
c adik young adult |
c kakak berbuntut satu |
c bujang-nggak-demen-baca |
Lalu, menarik nafas lega. Memekik senang.
Yang penting mereka suka, yang lain boleh suka-boleh nggak suka (tapi lebih baik suka. Haha)
Masih ditunggu juga kesan-pesanmu untuk Please be Mine, ya.
\(^o^)/
No comments:
Post a Comment