* cerita ini dimuat diMajalah Komunikasi Keuskupan Bandung, 15 November 2017.
Bandung
Tuhan Yesus yang baik,
Hari ini guru agama
kami, Pak Yos, mengatakan bahwa kami boleh menulis apa saja kepada Anda. Akhir-akhir
ini saya merasa sedih. Ini karena, Alexis, sahabat saya sedang bersedih. Ayah
Alexis baru saja meninggal. Alexis tidak yakin ayahnya masuk Surga. Ia bilang terkadang
ayahnya suka marah- terutama bila Alexis lupa mengerjakan pe er atau memilih
menonton televisi daripada menghapal untuk ulangan besok. Apakah hal ini akan
menyulitkan ayah Alexis untuk masuk Surga?
Oh, dan ada lagi. Begini, banyak orang bilang kalau orang baik lebih cepat dipanggil ke Surga. Hal ini membuat Alexis cemas. Ia masih ingin bermain, namun kalau terlalu lama, apakah masih ada tempat di Surga?
Kami tunggu penjelasan
Anda.
Salam,
Jeremy (dan Alexis).
NB. sebenarnya Alexis ingin menulis
surat ini sendiri, tapi ia terlalu malu.
sumber gambar |
Ruang Baca
Rumah Bapa
Jeremy yang baik (dan
Alexis yang tabah),
Terima kasih untuk
pertanyaan kalian. Aku mengenal ayah Alexis dengan baik. Bahkan di ruangan ini
sekarang Aku sedang melihat-lihat kembali perbuatannya. Tahukah engkau,
anak-anak-Ku, bahwa ayah Alexis senang sekali menolong siapa pun yang
membutuhkan bantuan? Membaca ini membuatKu semakin mengasihinya. Aku menyukai
saat ia membagi rotinya kepada anak jalanan, memberikan jaket kepada pengemis
tua, dan kebiasaannya membantu Nenek Maya menyeberangi jalan meski hal itu
seringkali membuatnya terlambat ke kantor.
Ingatlah selalu bahwa kematian semua orang yang dikasihi
Allah itu berharga. Jiwa mereka ada dalam tangan Allah. Maka
Kuharap Alexis tidak bersedih terlalu lama, begitu juga dengan engkau, Jeremy.
Mengenai Surga- Aku
lebih senang menyebutnya Rumah Bapa, kalian tidak perlu takut. Di sini banyak
tempat tinggal. Aku telah menyediakannya bagi anak-anakKu. Jadi, hapuslah
kecemasan itu. Sambil menunggu kedatanganKu kembali, tetaplah percaya, memegang
teguh iman, dan pengharapan kalian. Bersenang-senanglah dalam memuliakan nama
Tuhan dan tentu saja tetaplah saling mengasihi.
Salam Hangat,
Yesus Kristus.
sumber gambar |
No comments:
Post a Comment